Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONFLIK SOSIAL DALAM DRAMA LAKON REMAJA CONTRENG SAYA KARYA DIAN TRI LESTARI: ANALISIS REALISTIS DAN SIMBOLIK BERDASARKAN TEORI LEWIS A. COSER Nabila Mayang Siwi; Joko Purwanto
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2308

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi pertikaian sosial dalam drama berjudul Lakon Remaja: Contreng Saya yang ditulis oleh Dian Tri Lestari dengan menggunakan pendekatan dari Lewis A. Coser (1956). Mengacu pada teori konflik yang dikemukakan oleh Coser, konflik yang terdapat dalam drama ini dibagi menjadi dua kategori: realistis, yang muncul dari kepentingan dan kebutuhan yang nyata (seperti nilai pendidikan, tekanan ekonomi, dan manipulasi politik), dan simbolik, yang berupa ungkapan emosional atau ideologis yang diwujudkan dalam simbol-simbol seperti topeng Putih Hitam dan pernyataan rakyat. Penelitian ini mengaplikasikan metode kualitatif-deskriptif dan analisis isi (content analysis) dengan teknik pengamatan mendalam pada naskah drama. Hasil dari analisis itu menunjukkan bahwa konflik realistis menekankan ketegangan yang terjadi antara individu, institusi, dan struktur sosial, sementara konflik simbolik berfungsi sebagai “katup tekanan” (safety valve) dan alat untuk membangun solidaritas kelompok. Selain itu, simbol-simbol yang muncul semakin memperkuat peran sosial konflik sebagai pendorong untuk menyadarkan kolektif dan potensi terjadinya perubahan sosial. Temuan ini menegaskan bahwa drama tidak hanya berfungsi sebagai media representasi, namun juga sebagai alat untuk kritik dan refleksi sosial.
FENOMENA CAMPUR KODE DALAM INTERAKSI KELUARGA UENO FAMILY SEBAGAI REPRESENTASI IDENTITAS BUDAYA MULTIBAHASA DALAM MEDIA DIGITAL Nabila Mayang Siwi; Joko Purwanto
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 11 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/fd2gnn47

Abstract

Fenomena penggunaan bahasa dalam keluarga yang menggunakan berbagai bahasa menjadi topik yang penting dalam sosiolinguistik, terutama dalam konteks keluarga diaspora yang hidup di lingkungan dengan bahasa dominan yang berbeda dari bahasa asal mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan bentuk campur kode yang muncul dalam percakapan keluarga Ueno Family pada video YouTube berjudul “Sepedahan Sore Hari! ! Ritsuki Ditinggal Ngumpet” serta menganalisis bagaimana campur kode tersebut mencerminkan identitas budaya multibahasa di platform digital. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik simak dan catat untuk mengumpulkan data. Analisis dilakukan berdasarkan teori campur kode oleh Nababan (1993) dan pendekatan analisis interaktif oleh Miles, Huberman, dan Saldana (2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk campur kode yang terdapat adalah penyisipan kata, frasa, dan klausa dari bahasa Jawa dan Jepang ke dalam bahasa Indonesia yang menjadi bahasa utama dalam percakapan. Penggunaan bahasa Jepang lebih dominan dalam situasi fungsional seperti memberikan instruksi atau larangan, sedangkan bahasa Indonesia dan Jawa lebih sering digunakan dalam konteks emosional dan keintiman keluarga. Temuan ini menunjukkan bahwa campur kode dalam keluarga Ueno Family berfungsi tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai representasi identitas budaya hibrida yang terbentuk melalui interaksi antarbudaya dan media digital. Dengan demikian, campur kode berperan sebagai alat untuk mewariskan bahasa dan budaya Indonesia–Jawa kepada anak-anak diaspora di era globalisasi.