Sitepu, Apri Yunita Br
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Kapitalisme dalam Seleksi dan Pengembangan Bakat di Bidang Pendidikan dan Bimbingan Konseling Sitepu, Apri Yunita Br; Lesmana, Gusman
Sublim: Jurnal Pendidikan Vol 3 No 1 (2024): Sublim: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kapitalisme memainkan peran penting dalam pengelolaan sumber daya, aksesibilitas, dan pengembangan bakat di bidang pendidikan dan bimbingan konseling. Sistem ekonomi ini mendorong kompetisi di antara institusi pendidikan untuk menarik siswa berbakat, menawarkan program-program unggulan, dan meningkatkan kualitas layanan. Institusi yang mampu berinovasi dan berkolaborasi dengan industri cenderung menghasilkan lulusan yang siap berkarir dan berkontribusi positif dalam pasar tenaga kerja.Namun, kapitalisme juga membawa tantangan, termasuk kesenjangan akses terhadap layanan pendidikan dan bimbingan konseling yang berkualitas. Siswa dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu sering mengalami hambatan dalam mengakses kesempatan yang sama, meskipun potensi mereka mungkin sama besarnya.Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran (mixed methods), menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk menggambarkan peran kapitalisme dalam konteks pendidikan dan bimbingan konseling. Temuan penelitian menyoroti perlunya kebijakan pendidikan yang lebih inklusif dan adil, yang mampu mengatasi tantangan aksesibilitas dan mempromosikan pengembangan bakat holistik.
Pengembangan Pribadi Konselor, Tantangan dan Peluang di Era Digital Sitepu, Apri Yunita Br; Asbi, Asbi
Sublim: Jurnal Pendidikan Vol 3 No 1 (2024): Sublim: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan pribadi konselor di era digital telah menjadi topik yang sangat relevan, terutama dalam konteks perubahan teknologi yang cepat dan tuntutan baru yang dihadapi oleh para profesional di bidang ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tantangan dan peluang yang dihadapi konselor dalam mengembangkan diri mereka di era digital. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, penelitian ini menganalisis berbagai aspek yang mempengaruhi pengembangan pribadi konselor, termasuk penggunaan teknologi dalam praktik konseling, tantangan etis dan privasi, serta kesenjangan digital yang mempengaruhi aksesibilitas layanan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif dengan konselor yang berpraktik di berbagai konteks digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi telah memainkan peran yang semakin penting dalam praktik konseling, memungkinkan konselor untuk memberikan layanan yang lebih fleksibel dan luas melalui platform digital. Namun, tantangan terkait dengan privasi data dan etika digital menjadi perhatian utama yang perlu ditangani dengan serius. Selain itu, kesenjangan digital masih menjadi hambatan signifikan dalam memastikan akses yang merata terhadap layanan konseling, terutama di daerah dengan infrastruktur teknologi yang terbatas. Penelitian ini juga menemukan bahwa pengembangan kompetensi dan kualitas pribadi konselor, seperti literasi digital dan sensitivitas budaya, sangat penting untuk meningkatkan efektivitas layanan di era digital. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan bahwa konselor perlu terus meningkatkan keterampilan teknis dan etika mereka, serta mengembangkan strategi inovatif untuk mengatasi kesenjangan digital dan meningkatkan aksesibilitas layanan. Era digital juga membuka peluang bagi konselor untuk memperluas jaringan profesional dan meningkatkan kompetensi mereka melalui sumber daya pendidikan yang lebih luas dan mudah diakses. Dengan demikian, pengembangan pribadi konselor di era digital harus dilakukan secara komprehensif, mencakup berbagai aspek yang berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan dan kesejahteraan pribadi mereka