Jaafar, Siti Nur Illiani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Factors Associated with Depressive Symptoms Among Community-Dwelling Older People in East-Coast Malaysia Zakaria, Siti Suhana; Jaafar, Siti Nur Illiani; Che Hasan, Muhammad Kamil; Nik Mohd Hatta, Nik Noor Kaussar; Wan Abdul Rahman, Wan Nor Aliza
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 26 No 3 (2023): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v26i3.1073

Abstract

Older people are increasing in number globally, and they are likely to have mental health problems, including depression. In this population, the risk of having depressive symptoms is very high due to multidimensional factors, but these symptoms are often undertreated. This study aimed to determine the prevalence and associated factors of depressive symptoms among community-dwelling older people living on the East Coast of Malaysia. A cross-sectional study was conducted in several areas of the state of Terengganu based on multilayered stratified sampling. A total of 240 participants were randomly selected. Several instruments were employed, such as the Geriatric Depression Scale, University of California Los Angeles Loneliness Scale, Pittsburgh Sleep Quality Index, Elderly Cognitive Assessment Questionnaire, Multidimensional Scale of Perceived Social Support, Duke University Religion Index, Barthel Modified Index, and Instrumental Activities of Daily Living Scale. The prevalence of depressive symptoms was 24.6%. The results of the multivariate logistic regression model also revealed that being a single elderly (adjusted odd ratio [aOR] = 4.42; Confidence Interval [CI] = 1.22; 15.96), poor social support (aOR = 3.06; CI = 1.18; 7.93), loneliness (aOR = 21.11; CI = 9.87; 45.18), impaired functional status (aOR = 3.39; CI = 1.22; 9.39), impaired instrumental function (aOR = 6.09; CI = 1.95; 19.0), and having asthma (aOR = 14.14; CI = 2.83; 70.5) were associated with depressive symptoms. Thus, screening older people during primary care is needed for early detection of depression and initiation of community-based interventions to address the psychological aspects of this disorder. Keywords: aging, community dwelling, depression, elderly, factor, mental health Abstrak Faktor-Faktor yang Berkaitan dengan Gejala Depresi pada Kalangan Lansia di Pantai Timur Malaysia. Jumlah penduduk lanjut usia di seluruh dunia semakin meningkat, dan mereka cenderung mempunyai masalah kesehatan mental, termasuk depresi. Pada populasi ini, risiko terjadinya gejala depresi sangat tinggi karena faktor multidimensi, namun gejala tersebut seringkali tidak tertangani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan gejala depresi di kalangan lansia yang tinggal di Pantai Timur Malaysia. Sebuah studi cross-sectional dilakukan di beberapa wilayah negara bagian Terengganu berdasarkan multilayered stratified sampling. Sebanyak 240 peserta dipilih secara acak. Beberapa instrumen yang digunakan antara lain Geriatric Depression Scale, University of California Los Angeles Loneliness Scale, Pittsburgh Sleep Quality Index, Elderly Cognitive Assessment Questionnaire, Multidimensional Scale of Perceived Social Support, Duke University Religion Index, Barthel Modified Index, dan Instrumental Activities of Daily Living Scale. Prevalensi gejala depresi adalah 24,6%. Hasil multivariate logistic regression model juga mengungkapkan bahwa menjadi lansia tunggal (adjusted odds ratio [aOR] = 4,42; Confidence Interval [CI] = 1,22; 15,96), dukungan sosial yang buruk (aOR = 3,06; CI = 1,18; 7,93), kesepian (aOR = 21,11; CI = 9,87; 45,18), gangguan status fungsional (aOR = 3,39; CI = 1,22; 9,39), gangguan fungsi instrumental (aOR = 6,09; CI = 1,95; 19,0), dan menderita asma (aOR = 14,14; CI = 2,83; 70,5) berhubungan dengan gejala depresi. Oleh karena itu, memeriksa lansia selama perawatan utama diperlukan untuk deteksi awal depresi dan inisiasi intervensi berbasis komunitas yang dapat mengatasi aspek psikologis dari gangguan ini. Kata Kunci: depresi, faktor, kesehatan mental, lansia, penuaan, tempat tinggal komunitas
Smoking Among Adolescents and Associated Factors in Rural Areas Mohd Mokhtar, Hanida Hani; Abdul Ghani, Nurul Farhana; Jaafar, Siti Nur Illiani; Ahmad, Aini; Fitri Arofiati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 26 No 3 (2023): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v26i3.1075

Abstract

Smoking among adolescents is the major health-related issues in Malaysia. However, information concerning recent smoking rates and how they correlate among adolescents in rural areas is still limited. This study aimed to determine the percentage of adolescent smokers among high school students, examine their level of nicotine dependence, and study the association between sociodemographic data and smoking status. A cross-sectional study was conducted at one of the high schools located in the rural area of Bandar Tun Abdul Razak, Pahang, Malaysia. A convenience sampling method was used to select the participants, as only Form 2 students were available during the data collection. In total, 113 respondents were recruited for the study. The data, which were collected using self-administered questionnaires were analyzed using chi-square analysis and Fisher’s exact test analysis. The results showed that the prevalence of adolescent smokers among high school students was quite high (25.7%). Among the adolescent smokers, 65.5% had low nicotine dependence, and 34.5% had moderate nicotine dependence. Moreover, 21.4% of them admitted that they had tried other substances or drugs in addition to cigarettes. Peer pressure was the major factor in smoking (69.0%), followed by curiosity (27.6%), and then smoking family members’ influence, stress or tension, and others (3.4% each). The only significant association (p < 0.001) was between gender and smoking status. These findings showed that the proportion of smokers among adolescents is increasing over the years; thus, effective strategies, such as peer advocacy of smoking cessation, may be needed among this population. Keywords: adolescent, peer influence, rural areas, smoking, students   Abstrak Merokok di Kalangn Remaja dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya di Daerah Pedesaan. Merokok di kalangan remaja adalah masalah kesehatan utama di Malaysia. Namun, informasi mengenai tingkat perokok saat ini dan korelasinya di kalangan remaja di daerah pedesaan masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase remaja perokok di kalangan siswa sekolah menengah atas (SMA), mengetahui tingkat ketergantungan nikotin, dan mempelajari hubungan antara data sosiodemografi dengan status merokok. Sebuah studi cross-sectional dilakukan di salah satu SMA yang terletak di daerah pedesaan Bandar Tun Abdul Razak, Pahang, Malaysia. Metode convenience sampling digunakan untuk memilih peserta, hanya siswa Form 2 yang bersedia selama pengumpulan data. Sebanyak 113 responden direkrut untuk penelitian ini. Data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner yang dikelola secara mandiri, dan dianalisis menggunakan analisis chi-square dan analisis Fisher’s exact test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi perokok remaja pada siswa SMA cukup tinggi (25,7%). Di antara remaja perokok, 65,5% memiliki ketergantungan nikotin tingkat rendah, dan 34,5% memiliki ketergantungan nikotin tingkat sedang. Terlebih, 21,4% di antaranya mengaku pernah mencoba zat atau obat lain selain rokok. Tekanan dari orang terdekat (teman) merupakan faktor utama dalam merokok (69,0%), diikuti oleh rasa ingin tahu (27,6%), dan pengaruh anggota keluarga yang merokok, stres atau ketegangan, dan lain-lain (masing-masing 3,4%). Satu-satunya hubungan yang signifikan (p < 0,001) adalah antara jenis kelamin dan status merokok. Temuan ini menunjukkan bahwa proporsi perokok di kalangan remaja meningkat dari tahun ke tahun; oleh karena itu, strategi yang efektif, seperti advokasi sejawat untuk berhenti merokok, diperlukan di kalangan populasi ini. Kata Kunci: daerah pedesaan, merokok, pengaruh teman sebaya, remaja, siswa