Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) merupakan salah satu program kontrasepsi yang efektif dari pemerintah namun angka pencapaian akseptor MKJP masih tergolong rendah dibandingkan metode yang lain. Penggunaan kontrasepsi di dunia menurut data World Health Organization (WHO) lebih dari 100 juta pasangan menggunakan alat kontrasepsi yang memiliki efektifitas, dengan pengguna kontrasepsi hormonal sebesar 75% dan 25% menggunakan non hormonal. faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) adalah karakteristik seperti pendidikan, pengetahuan, lingkungan (jarak dari pelayanan kesehatan), biaya dan dukungan suami. Tujuan penelitian yaitu Diketahui hubungan pengetahuan, peran petugas kesehatan dan dukungan suami secara simultan dengan penggunaan kontrasepsi jangka panjang di PMB Leni Gustian S.Keb Palembang Tahun 2024. Metode penelitian menggunakan rancangan cross sectional. Populasi penelitian yaitu peserta KB aktif yang datang di PMB Leni Gustian berjumlah 50 responden. Teknik sampling menggunakan total sampling. Hasil analisa univariat diperoleh penggunaan MKJP sebanyak 32%, pengetahuan baik 36%, peran petugas kesehatan mendukung 56% dan dukungan suami 40%. Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan pengetahuan secara parsial dengan penggunaan MKJP dengan p value 0.000, ada hubungan peran petugas kesehatan secara parsial dengan penggunaan MKJP p value 0.000 dan ada hubungan dukungan suami secara parsial dengan penggunaan MKJP di PMB Leni Gustian S.Keb Palembang tahun 2024 dengan p value 0.000. Diharapkan kepada pihak terkait untuk meningkatkan program keluarga berencana terutama MKJP.