Permasalahan pembangunan perkotaan semakin komplek. Salah satu masalah yang muncul adalah kebutuhan ruang tidak sebanding dengan ketersediaan ruang. Hal tersebut menyebabkan terjadinya konversi penggunaan lahan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang. Perkembangan penduduk yang cukup pesat serta adanya konversi lahan di wilayah Sungai Sario Kota Manado mengakibatkan intensitas penggunaan lahan yang semakin tinggi dan penyempitan aliran sungai di beberapa tempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian antara penggunaan lahan saat ini dengan ketentuan pemanfaatan ruang sempadan Sungai Sario yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Manado, maka perlu dilakukannya identifikasi letak bangunan dan karekteristik penggunaan lahan eksisting, serta menganalisis kesesuaian antara ketentuan pemanfaatan ruang sempadan sungai dengan kondisi letak bangunan dan penggunaan lahan eksisting. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode analisis sistem informasi geografi dan pengindraan jauh menggunakan bantuan perangkat lunak ESRI ArcGis. Dari hasil analisis berdasarkan kondisi eksisting diperoleh jumlah bangunan yang terdapat pada daerah sempadan Sungai Sario dengan lebar 5 meter adalah sebanyak 419 unit bangunan, sedangkan jumlah bangunan pada daerah sempadan dengan jarak 15 meter adalah sebanyak 724 unit. Adapun kesesuaian bangunan dan penggunaan lahan pada daerah sempadan Sungai Sario untuk jarak sempadan 5 meter di dominasi penggunaan lahan yang tidak sesuai yaitu 41597,33 m2 (68%) dengan 417 unit bangunan, dan penggunaan lahan yang sesuai sebesar 19234,05 m2 (32%) dengan 2 unit bangunan. Sedangkan sempadan 15 meter didominasi penggunaan lahan yang tidak sesuai yaitu sebesar 126998,01 m2 (69%), dengan 724 unit bangunan dan penggunaan lahan yang sesuai sebesar 58030,94 m2 (31%).