Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KESESUAIAN PEMANFAATAN RUANG PADA SEMPADAN SUNGAI SARIO DI KOTA MANADO Amelia , Siska; Dwisaraswati , Gabriela
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.15 No.1 | Juni 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan pembangunan perkotaan semakin komplek. Salah satu masalah yang muncul adalah kebutuhan ruang tidak sebanding dengan ketersediaan ruang. Hal tersebut menyebabkan terjadinya konversi penggunaan lahan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang. Perkembangan penduduk yang cukup pesat serta adanya konversi lahan di wilayah Sungai Sario Kota Manado mengakibatkan intensitas penggunaan lahan yang semakin tinggi dan penyempitan aliran sungai di beberapa tempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian antara penggunaan lahan saat ini dengan ketentuan pemanfaatan ruang sempadan Sungai Sario yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Manado, maka perlu dilakukannya identifikasi letak bangunan dan karekteristik penggunaan lahan eksisting, serta menganalisis kesesuaian antara ketentuan pemanfaatan ruang sempadan sungai dengan kondisi letak bangunan dan penggunaan lahan eksisting. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode analisis sistem informasi geografi dan pengindraan jauh menggunakan bantuan perangkat lunak ESRI ArcGis. Dari hasil analisis berdasarkan kondisi eksisting diperoleh jumlah bangunan yang terdapat pada daerah sempadan Sungai Sario dengan lebar 5 meter adalah sebanyak 419 unit bangunan, sedangkan jumlah bangunan pada daerah sempadan dengan jarak 15 meter adalah sebanyak 724 unit. Adapun kesesuaian bangunan dan penggunaan lahan pada daerah sempadan Sungai Sario untuk jarak sempadan 5 meter di dominasi penggunaan lahan yang tidak sesuai yaitu 41597,33 m2 (68%) dengan 417 unit bangunan, dan penggunaan lahan yang sesuai sebesar 19234,05 m2 (32%) dengan 2 unit bangunan. Sedangkan sempadan 15 meter didominasi penggunaan lahan yang tidak sesuai yaitu sebesar 126998,01 m2 (69%), dengan 724 unit bangunan dan penggunaan lahan yang sesuai sebesar 58030,94 m2 (31%).
ANALISIS PENILAIAN PRIORITAS KAWASAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DI KOTA BEKASI Sutaryo; Dwisaraswati , Gabriela
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.15 No.2 | Desember 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Bekasi telah mengembangkan transportasi massal berupa rencana pembangunan LRT (light rail transit) Cawang-Bekasi Timur yang merupakan lintas pelayanan 3 LRT Jabodebek yaitu Stasiun Jatibening Baru, Stasiun Cikunir 1, Stasiun Cikunir 2, Stasiun Bekasi Barat, dan Stasiun Bekasi Timur. Namun, perencanaan konsep TOD di Kota Bekasi dalam pelaksanaannya tidak dapat dicapai hanya dengan melihat peran titik transit sebagai tempat naik dan turun penumpang. Sehingga diperlukan prioritas dalam pelaksanaan pengembangan di kawasan transit stasiun Light Rail Transit (LRT) Bekasi dengan konsep TOD yang sesuai dengan fungsi daya dukung lingkungan wilayahnya agar dapat terstruktur dan terintegrasi dengan baik. Berangkat dari permasalahan yang ada, penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian prioritas rencana pengembangan kawasan dengan konsep TOD yang ada di Kota Bekasi. Penulisan ini bersifat analisis kuantitatif yaitu analisis penilaian prioritas kawasan TOD di Kota Bekasi menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan perhitungan pembobotan skoring. Hasil penelitian dari keseluruhan proses analisa diperoleh diperoleh tipologi kelas sebagai penetapan rencana pengembangan kawasan TOD berdasarkan tingkatan prioritas yang dibagi menjadi 3 sub kategori yaitu: 1) Prioritas 1 yaitu TOD Bekasi Barat dan TOD Bekasi Timur diarahkan sebagai TOD Kota; 2) Prioritas 2 yaitu TOD Cikunir 2 diarahkan sebagai TOD Sub Kota; dan 3) Prioritas 3 yaitu TOD Jaticempaka/Jatibening Baru diarahkan sebagai TOD Sub Kota dan TOD Cikunir 1 sebagai TOD Lingkungan.