ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat empati siswa dengan kemampuan berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus. Sampel penelitian berjumlah 30 siswa yang dipilih secara purposive, yaitu siswa yang memiliki pengalaman atau minat berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Pearson untuk mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara tingkat empati siswa dengan kemampuan berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus, khususnya dalam merancang program atau pelatihan yang dapat meningkatkan kepekaan sosial siswa. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi dasar untuk memperkuat pendekatan pembelajaran yang lebih humanis dan responsif terhadap keberagaman di lingkungan pendidikan. Kata Kunci: Empati, Siswa, Anak Berkebutuhan Khusus ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat empati siswa dan kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus. Sampel penelitian terdiri dari 30 siswa yang dipilih secara purposive, yaitu siswa yang memiliki pengalaman atau ketertarikan dalam interaksi dengan ABK. Analisis data dilakukan melalui uji korelasi Pearson untuk mengetahui adanya hubungan signifikan antara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara tingkat empati siswa dan kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus, khususnya dalam merancang program atau pelatihan yang mampu meningkatkan kepekaan sosial siswa. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi dasar penguatan pendekatan pembelajaran yang lebih humanis dan responsif terhadap keberagaman di lingkungan pendidikan. Kata Kunci: Empati, Mahasiswa, Anak Berkebutuhan Khusus