Kosmetik merupakan sediaan yang digunakan pada tubuh guna membersihkan, mempercantik, mengharumkan atau mengubah penampilan namun tidak diperbolehkan untuk mempengaruhi kesehatan penggunanya. Ekstrak herbal pada umumnya bersifat multifungsi karena adanya khasiat seperti fotoproteksi, anti aging, moisturizer, astringen, antiiritasi dan antimikroba yang berkorelasi satu sama lain. Kosmetik herbal merupakan sediaan yang mengandung fitokimia dari berbagai macam sumber botani yang dapat memberikan nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan kulit atau rambut, meskipun hanya menggunakan minyak aromatik dalam sediaannya. Salah satu tanaman tradisional yang diyakini banyak khasiat adalah beluntas yang menurut penelitian terdahulu telah ditemukan bahwa bagian daunnya memiliki kandungan flavonoid yang berkhasiat sebagai antibakteri sehingga cocok untuk diformulasikan sebagai krim kosmetik. Pada studi kali ini dilakukan formulasi sediaan krim dengan bahan herbal utama ekstrak etanol daun beluntas. Stabilitas sifat fisika kimia diuji pada penelitian kali ini sebagai evaluasi sediaan pada penggunaan emulgator dengan variasi nilai HLB tween 80 dan span 80.Rumus F1, F2, dan F3 disusun dengan menggunakan pendekatan eksperimental laboratorium; dua yang pertama memiliki nilai HLB 10, sedangkan yang ketiga masing-masing memiliki nilai HLB 11 dan 12. Dengan menggunakan pelarut yang mengandung etanol 96%, dilakukan prosedur maserasi untuk membuat ekstrak etanol daun beluntas. Pengujian mutu fisik sediaan meliputi jenis krim, organoleptik, homogenitas, viskositas, daya sebar, dan daya rekat, serta pH dan ukuran analisis lainnya. Selanjutnya hasil uji stabilitas dianalisis secara statistik dengan menggunakan bentuk uji t, yaitu proses freeze-thaw yang terdiri dari tiga siklus.Pada hari ke 0 sampai hari ke 6, konsistensi uji jenis krim, uji organoleptik, uji homogenitas x, dan uji pH ditunjukkan dari hasil uji stabilitas ketiga formula. Ketiga formula tersebut memberikan hasil yang sama ketika diuji daya rekat dan viskositasnya, menurun pada hari keenam. Uji daya dispersi juga menunjukkan adanya peningkatan pada ketiga formula.Penelitian menunjukkan bahwa formula F2 yang mengandung ekstrak etanol daun beluntas konsentrasi 15% merupakan resep terbaik. Basis krim formula ini mengandung pengemulsi Tween 80 dan Span 80 yang memiliki nilai HLB 11.