Penelitian ini mengkaji implementasi Program Asesmen Nasional di UPT SPF SMP Negeri 21 Makassar, dengan fokus pada pelaksanaan program serta faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan sumber data dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan Guru di sekolah tersebut. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi, kemudian dianalisis menggunakan teknik pengumpulan data, reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan akhir. Keabsahan data diperiksa menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 17 Tahun 2021, Asesmen Nasional terdiri dari tiga komponen: Asesmen Kompetensi Minimum, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. 1.) Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum melibatkan sosialisasi kepada siswa kelas VIII yang terpilih, pengecekan kesiapan perangkat dan jaringan sekolah, melakukan sinkronisasi server Sebelum simulasi dan gladi, dan pada pelaksanaan ujian siswa diberikan username dan password kepada peserta. 2). Survei Karakter dilaksanakan bersamaan dengan Asesmen Kompetensi Minimum 3). Survei Lingkungan Belajar hanya diperuntukkan bagi pendidik dan tenaga kependidikan, pelaksanaannya tidak sistematis, hanya mengisi survei secara daring tanpa harus berada di tempat yang sama. Faktor pendukung pelaksanaan Asesmen Nasional meliputi kesiapan dan kerjasama yang baik dari semua pihak di sekolah serta adanya sosialisasi dari pemerintah terkait Asesmen Nasional. Faktor penghambat yakni masalah jaringan namun dapat diatasi oleh teknisi, serta kurangnya komputer namun dapat diatasi dengan adanya pinjaman laptop dari guru dan siswa.