Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

The Implementation of Principalship’s Intructional Supervision (Comparative Study on Elemntery School of Inpres BTN IKIP 1 and Elementery School of Inpres BTN IKIP 2) Andi Wahed; Sitti Habibah
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan Vol 4, No 2 (2020): Mei (JIKAP PGSD)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jkp.v4i2.13340

Abstract

This Research was aimed to determine the Implementation of Principalship’s Instructional Supervision on SD Inpres BTN IKIP 1 and SD Inpres BTN IKIP 2 of Makassar city which has implemented Kurtilas (Curriculum 2013). This research background is there policy regulated in implementation curriculum 2013 on which effect to instructional action so then it’s needed role principalship as instructional supervision. An approach used in this research is qualitative method, to describe comparation of both elementary schools. Data collection technique used interview, observation, and documentation technique. Data source derive some informant, activity and document which about instructional supervision activity principalship on SD Inpres BTN IKIP 1 and SD Inpres BTN IKIP 2. The result this research is implementation of instructional supervision based Kurtilas on SD Inpres BTN IKIP 1 Makassar is done by principalship trough some approach and technique that are indirect used individual and group techniques, motivating teachers contextually to continuous improvement them and used model teachers to knowledge transfer to other teachers. While the implementation of instructional supervision based Kurtilas on SD Inpres BTN IKIP 2 Makassar is done by principalship trough some approach and technique that is directly individual and group techniques, teachers’ supervision contextually on visiting class and meeting periodically. The implementation of instructional supervision based Kurtilas on SD Inpres BTN IKIP 1 is done carry out informally (individually) in a relaxed (humanist) style as well as group discussion and teacher empowerment activities as models, while the implementation of supervision based Kurtilas at SD Inpres BTN IKIP 2 is done formally in periodic group discussion activities which are also accompanied by class visits.
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 13 MAKASSAR sri wahyuni; Sitti Habibah
Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P) Vol 2, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : UNM (Universitas Negeri Makasar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.795 KB) | DOI: 10.26858/jak2p.v2i1.10078

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di SMP Negeri 13 Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di SMP Negeri 13 Makassar pada bagian Perencanaan, Pengadaan, Pendistribusian, Penggunaan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan subjek penelitian meliputi Kepala sekolah, Wakil Kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, bendahara, guru dan siswa. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di SMP Negeri 1 Makassar dengan melihat dan mengelompokkan barang yang habis pakai dan barang tidak habis pakai dan perencanaan dilakukan setiap awal tahun ajaran baru. Kepala sekolah, Wakasek bidang sarana dan prasarana, dan Tata Usaha melakukan observasi awal dengan melihat kebutuhan sekolah yang diajukan oleh guru kelas/wali kelas dan dilihat kebutuhan yang paling mendesak. (2) Pengadaaan sarana dan prasarana di SMP Negeri 13 Makassar, melalui menganggarkan dari sekolah, mendaur ulang, membeli, membuat dan memperbaiki sarana pembelajaran, sebelumnya melihat sarana yang mana yang masih dan sudah tidak layak digunakan. (3) Pendistribusian sarana dan prasarana di SMP Negeri 13 Makassar, dilakukan dengan cara yaitu pertama barang yang masuk terlebih dahulu diperiksa oleh tim sarana dan prasarana guna memastikan semua barang dalam keadaan baik. (4) Penggunaan sarana dan prasarana salah satunya dilakukan dengan cara membuat jadwal penggunaannya. Adapun yang membuat jadwal yaitu masing- masing pengelola prasarana tersebut misalnya untuk penggunaan lab. IPA yang membuat jadwalnya yaitu kepala lab. (5) Pemeliharaan sarana dan prasarana di SMP Negeri 13 Makassar, dengan cara perawatan sehari- hari, seperti membersihkan ruang kelas, halaman, meja, kursi, dan wc. Adapun perawatan lain yang kadang dilakukan yaitu perawatan darurat. Perawatan ini dilakukan apa bila barang yang mau digunakan dalam keadaan rusak. Pemeliharaan ada orang ahli khusus yang diberi tanggung jawab terhadap pemeliharaan sarana prasarana agar kepala sekolah tidak terlalu terbebani
Implementasi Manajemen Kelas di SD Negeri Nurul Hasanah; Sitti Habibah
Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P) Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : UNM (Universitas Negeri Makasar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.133 KB) | DOI: 10.26858/jak2p.v2i2.12668

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang Implementasi Manajemen Kelas di SD Negeri 3 Unggulan Kota Pare-Pare. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan 3 guru wali kelas 6. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode Miles dan Huberman. Implementasi manajemen kelas di SD Negeri 3 Unggulan Kota Pare-Pare menerapkan (1) pengelolaan fisik dan (2) pengelolaan siswa, Pengelolaan kelas yang bersifat fisik ini meliputi pengadaan AC (suhu ruangan) dan pengaturan intensitas cahaya, tempat duduk siswa, metode pembelajaran, media pembelajaran, tata tertib di dalam kelas dan lain-lain sebagai inventaris kelas. Pengelolaan siswa, Pengelolaan siswa yaitu berkaitan dengan pemberian stimulus dalam rangka membangkitkan dan mempertahankan kondisi motivasi siswa untuk secara sadar berperan aktif dan terlibat dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Manifestasinya dapat berbentuk kegiatan, tingkah laku, suasana yang diatur atau diciptakan oleh guru dengan memberikan stimulus kepada siswa seperti ikut serta berperan aktif dalam proses pendidikan dan pembelajaran secara penuh. Pengelolaan siswa yang meliputi membina dan membimbing siswa, menetapkan hubungan emosional, mempertahankan minat dan perhatian siswa dan disiplin di dalam kelas. Sedangkan faktor pendukung manajemen kelas di SD Negeri 3 Unggulan Kota Pare-Pare adalah kondisi fisik kelas dan faktor penghambat dalam implementasi manajemen kelas di SD Negeri 3 Unggulan Kota Pare-Pare adalah faktor keluarga.
MANAJEMEN SARANA PEMBELAJARAN DI UPTD SLB NEGERI 1 MAKASSAR Yeyen Yeyen; Sitti Habibah
Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P) Vol 1, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : UNM (Universitas Negeri Makasar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.664 KB) | DOI: 10.26858/jak2p.v1i1.10928

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang manajemen sarana pembelajaran di UPTD SLB Negeri 1 Makassar. Fokus Penelitian adalah pada bagian perencanaan, pengadaan dan penggunaan sarana pembelajaran di UPTD SLB Negeri 1 Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen sarana pembelajaran di UPTD SLB Negeri 1 Makassar. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan subjek penelitian meliputi Kepala sekolah, Wakil Kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, dan Guru kelas. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen sarana pembelajaran di UPTD SLB Negeri 1 Makassar sudah cukup baik dengan hasil sebagai berikut. 1) Perencanaan dan analisis kebutuhan sarana pembelajaran di UPTD SLB Negeri 1 Makassar dengan melihat dan mengelompokkan barang yang habis pakai dan barang tidak habis pakai. Perencanaan dan analisis kebutuhan di UPTD SLB Negeri 1 Makassar dilakukan setiap awal tahun ajaran baru. Kepala sekolah, Wakil Kepala sekolah, dan Tata Usaha melakukan observasi awal melalui kartu inventaris ruangan yang dibagikan untuk setiap kelas. Dari kartu inventaris ruangan dapat dilihat kebutuhan yang paling mendesak dibutuhkan dan disesuaikan dengan anggaran sekolah. 2) Pengadaaan sarana pembelajaran di UPTD SLB Negeri 1 Makassar, melalui menganggarkan dari sekolah, mendaur ulang, membeli, membuat dan memperbaiki sarana pembelajaran, sebelumnya melihat sarana yang mana yang masih dan sudah tidak layak digunakan. Sarana pembelajaran yang terbilang berat dan tidak layak digunakan akan dilaporkan ke Dinas untuk mengajukan proposal pengadaan barang yang baru. 3) Penggunaan sarana pembelajaran salah satunya media pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik, kemampuan dan tujuan yang ingin dicapai. Dalam penggunaan sarana pembelajaran di kelas, siswa membutuhkan pendampingan secara  individual dari guru untuk membantu penggunaan sarana pembelajaran yang ada.
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP NEGERI Irmawati Timbang; Sitti Habibah
Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P) Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : UNM (Universitas Negeri Makasar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.249 KB) | DOI: 10.26858/jak2p.v1i2.10193

Abstract

Abstrak :         Penelitian ini mengkaji tentang manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja. Fokus penelitian ini yaitu (1) Bagaimanakah manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja ? (2) Apa faktor pendukung manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja ? (3) Apa faktor penghambat manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja?. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui (1) Manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja (2) Faktor pendukung manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja dan (3) Faktor penghambat manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, bendahara, 2 orang guru dan 2 orang siswa. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja meliputi : perencanaan, pengadaan, penyaluran, inventarisasi, pemeliharaan, penggunaan, penyimpanan, dan penghapusan 2) Faktor pendukung manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja yaitu dana/ biaya dan adanya tim khusus sarana dan prasarana (3) Faktor penghambat manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja yaitu dana yang ada masih terbatas, masih kekurangan beberapa ruang seperti ruang kelas dan aula. Kata kunci :      Manajemen, Sarana dan PrasaranaAbstract:         This reaearch examines about the facilities and infrastructure of management at SMP Negeri 2 Makale, Tana Toraja Regency. The focus of this research are (1) How is the management of facilities and infrastructure at  SMP Negeri 2 Makale, Tana Toraja Regency? (2) What are the supporting factors for the management of facilities and infrastructure at SMP Negeri 2 Makale, Tana Toraja Regency? (3) What are the factors inhibiting the management of facilities and infrastructure at SMP Negeri 2 Makale, Tana Toraja Regency? The purpose of this study is to determine (1) The Management of facilities and infrastructure at SMP Negeri 2 Makale Tana Toraja Regency (2) The Supporting factors for infrastructure management at SMP Negeri 2 Makale Tana Toraja Regency and (3)The inhibiting factors management of facilities and infrastructure at SMP Negeri 2 Makale, Tana Toraja Regency. The approach used in this research is descriptive qualitative approach. Sources of the data in this study are the principal, vice principal in the field of facilities and infrastructure, treasurer, 2 teachers and 2 students. The Data collection techniques through interviews, observation and documentation. the Data analysis techniques through data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this study indicate that: (1) The Management of facilities and infrastructure at SMP Negeri 2 Makale, Tana Toraja Regency includes: planning, procurement, distribution, inventory, maintenance, use, storage and deletion. 2) The Supporting factors for facilities and infrastructure management at SMP Negeri 2 Makale of Tana Toraja Regency, namely funds / costs and the existence of a special team of facilities and infrastructure (3) The Factors that inhibit the management of facilities and infrastructure at SMP Negeri 2 Makale, Tana Toraja Regency, namely the available funds are still limited, still lacking some space such as classrooms and halls.Keywords:            Management,  Facilities and Infrastructure.
Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah Putri Sasqia; Wahira Wahira; Sitti Habibah
EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 4 Juli 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/edustudent.v1i4.35905

Abstract

This study examines the description of the entrepreneurial competence of school principals at SMA Negeri 9 Makassar. This study aimed to determine the entrepreneurial competence of the principal in the school. This research approach is qualitative with a descriptive type of research in the form of written and oral documents from people or actors observed by the researcher—data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques use the stages of data collection, data presentation, and concluding. From the results of the research, the principal's perception in reading and seeing developments in the surrounding educational environment, the forms of the principal's entrepreneurial competence, namely innovation and creativity competencies for the development of the principal school, innovate and ingenuity by building synergies with external and internal parties of the school which will have a good impact on the development of the school, especially school facilities and infrastructure outside of the boss's funds, Working hard for the development of his school where the principal always involves people who need his energy and thoughts in deliberation, Strong motivation the principal gives inspiration and encouragement to his subordinates to improve his performance which will affect his career in the future, Never give up the principal provides an understanding of the primary duties as a teacher and also the mentality of the principal in doing something to develop his school, never feel bored to correct what is still lacking in both teachers and students, the principal pays excellent attention to discipline and the principal constantly monitors all school activities, with the implementation of these indicators the principal has been able to produce successful entrepreneurs because successful entrepreneurs can be carried out if they have carried out these indicators.  
Pengelolaan kelas bagi calon guru Sitti Habibah; Sumarlin Mus; M. Bachtiar
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2019, No 2: Prosiding 2
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.716 KB)

Abstract

Partners in community service are Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pembangunan Indonesia (STKIP-PI) Makassar. The problem is: (1) Lack of absorptive capacity of graduates in schools, (2) Lack of knowledge in distinguishing classroom management and class discipline, and (3) Lack of curriculum on class management / management. The target of this training is the final semester students who will do an internship at school. The method used is: lecture, demonstration, discussion, and question and answer. Results achieved (1) Partner lecturers have knowledge in developing curriculum and classroom management tools, (2) Partner students have skills for more effective classroom management in schools, (3) partner students have the ability to improve professional competency as prospective teachers, especially in class management.
PKM Pelatihan Ketatausahaan Berbasis Android Bagi Tenaga Administrasi Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Maros Sitti Habibah; Muhammad Ardiansyah; Andi Mappincara
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2021 : PROSIDING EDISI 12
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.539 KB)

Abstract

Abstrak.Mitra Program Kemitraan Komunitas (PKM) ini adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Maros. Masalahnyaadalah: Identifikasi awal terhadap permasalahan yang dihadapi oleh mitra yakni para tenaga admnistrasi sekolah (tatausaha sekolah) adalah sebagai berikut: (a) Sejak masa pandemic covid 19 melanda, banyaknya pekerjaan dan tugasketatausahaan terhambat dikarenakan kekurang pahaman tenaga administrasi sekolah dalam memanfaatkan perangkatteknologi informasi dan komunikasi yang berbasis android; (b) Laporan-laporan yang terkait dengan akses informasike Dinas Pendidikan kerap mengalami keterlambatan karena ketidak mampuan dalam mengikuti ritme pekerjaan yangbegitu cepat harus diselesaikan; (c) Para tenaga administrasi sekolah sudah begitu familiar dengan perangkat androidnamunbelummampudimaksimalkankebermanfaatannyadalammenunjangtugas-tugaspokokmereka;(d)Kebutuhan pengembangan kompetensi teknis tenaga kependidikan/tenaga administrasi sekolah boleh di katakansangat jarang dilakukan mengingat porsi perhatian pemerintah masih berfokus kepada tenaga pendidik (guru). Sasaraneksternal adalah para tenaga kependidikan (administrasi sekolah) pada jenjang SMP Negeri se Kabupaten Maros yangdiundang berdasarkan tingkat kebutuhan pengembangan kompetensinya. Adapun metode yang diguunakan adalahdengan bentuk ceramah, simulasi (praktek),project work,dengan menggunakan perangkat android (hp, gadget,laptop). Beberapa hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah (1) mitra telah mengembangkan kemampuan literasidigital tenaga administrasi sekolah menengah pertama yang lebih baik, (2) mitra menjadi lebih keterampilan untukmerancang dan menjahit aksesoris, (3) mitra lebih mampu meningkatkan produktivitasnya dalam bekerja meskipundilakukan dalam situasiwork from home(bekerja dari rumah), (4) Secara kualitas dan kuantitas pekerjaan-pekerjaanadministrasi sekolah dapat jauh lebih efisien (tepat waktu, hemat bahan dan peralatan) dan efektif (berhasil guna).Kata kunci:android, ketatausahaan, tenaga administrasi sekolah
PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMA NEGERI 6 BONE Haslindah Indah; Sitti Habibah
Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P) Vol 3, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNM (Universitas Negeri Makasar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jak2p.v3i2.25090

Abstract

The purpose of the study was to determine the implementation of principal supervision in improving teacher performance at SMA Negeri 6 Bone.This research approach is qualitative with descriptive research type. This research was conducted at SMA Negeri 6 Bone. Sources of data in this study were principals, vice principals and teacher. Data collecton technique in the from f interviews and documentation. the date analysis technique uses data reduction, data presentation and drawing conclusions checking the valoidity of the data using friangulation techniques. The results of the study indicate that the implementation of the principal’s academic supersion at SMA Negeri 6 Bone in improving teacher performance is to carry out a supervision program, determine schedules and make research instruments so that the process of implementing academic supervision is moreregular and clear. Furthermore, the implementation of the princlpol’s academic supervision at SMA Negeri 6 Bone in improving teacher performance is guiding teachers when experiencing difficulties in the teaching and learning process, conducting class visits to see how prepared teachers are in teaching and learning and checking the lesson implementation plan (RPP) every year. The teacher and the last is the evaluation/follow up that is carried out by the principal at SMA Negeri 6 Bone after carrying outacademic supervision is to discuss the results of teacher erross be corrected, then the principal provides guidance to teachers, both direct and indirect coaching.
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU Muhammad Riswan; Sitti Habibah
Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P) Vol 3, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : UNM (Universitas Negeri Makasar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jak2p.v3i1.19544

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengembangan kompetensi guru dan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kompetensi pedagogik guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Awangpone kabupaten Bone. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pengembangan kompetensi guru ini ditunjukkan dengan adanya sertifikat yang menunjang sebagai salah satu cara atau upaya yang dilakukan dalam hal pengembangan kompetensi pedagogik guru yakni dapat dilihat dari tingkat intensitas dan rutinnya pihak sekolah, mengutus tenaga pendidik untuk mengikuti MGMP atau diklat dan mengikut sertakan ujian kompetensi guru. Selain itu guru-guru mengombinasikan pembelajaran di dalam dan di luar kelas yang dilakukan untuk meminimalisirkan bentuk kebosanan dan kejenuhan dari peserta didik dalam proses belajar mengajar. Jumlah keseluruhan tenaga pendidik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Awangpone kabupaten Bone untuk guru sebanyak 26 tenaga pendidik, yang berstatus kepegawaian PNS/ASN sebanyak 18 tenaga pendidik yang termasuk didalamnya guru bimbingan dan konseling (BP), honorer sebanyak 8 tenaga pendidik