Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA TIDAK BAKU PADA PIDATO PEJABAT PUBLIK Humaira Ananda Pribadi; Camelia Duha; Ester Dwi Celine Purba; Juli Mona Pita Tampubolon; Mira Yusira Lubis; Vanny Septania Br Pinem; Lasenna Siallangan
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 4 (2025): APRIL 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan ini dilakukan untuk menganalisis penggunaan bahasa tidak baku pada pidato pejabat publik Bapak Luhut Binsar Panjaitan.mengidentifikasi dampaknya terhadap profesionalisme dan kejelasan pesan, serta memberikan rekomendasi perbaikan berbasis prinsip bahasa baku. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui analisis transkrip pidato, yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mendengarkan, menganalisis, dan mencatat dilanjutkan dengan analisis data dalam penelitian ini menggunakan empat tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan yang terakhir penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengidentifikasi lima kategori masalah utama: (1) penggunaan kata tidak baku (gaptek, nggak) yang perlu diganti dengan istilah formal (teknologi informasi, tidak); (2) struktur kalimat tidak efektif ("Sesuai orang Indonesia") yang diperbaiki dengan pola subjek-predikat-objek; (3) pencampuran bahasa ("We are doing right") yang disarankan diubah ke bahasa Indonesia formal; (4) penggunaan kata gaul (so good so far gitu) dalam konteks resmi; serta (5) pemilihan kata kurang tepat ("mengklaim sana sini") yang perlu disesuaikan konteks. Temuan menunjukkan bahwa ketidakbakuan bahasa mengurangi profesionalisme dan menghambat pemahaman audiens. Rekomendasi utama mencakup penghindaran kata gaul, penyusunan kalimat koheren, dan pemilihan kosakata formal. Implementasi prinsip bahasa baku diharapkan meningkatkan kualitas komunikasi resmi, menjadikannya lebih efektif dalam menyampaikan pesan serta menjaga integritas institusi. Penelitian ini menekankan pentingnya kesadaran berbahasa sesuai kaidah untuk memperkuat identitas nasional.