Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMITMEN NAHDATUL ULAMA TERHADAP ISU PALESTINA: DARI ERA KOLONIAL SAMPAI KONTEMPORER Abel Octavia Suman; Heni Fitrotul Zulhizah; Dea Safitri; Achmad Maftuh Sujana
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 5 (2025): MEI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas komitmen Nahdlatul Ulama (NU) terhadap isu Palestina dari era kolonial hingga era kontemporer. Sejak awal berdirinya pada 1926, NU telah menunjukkan perhatian terhadap perjuangan rakyat Palestina sebagai bagian dari solidaritas keumatan dan kemanusiaan. Sikap NU terhadap Palestina pertama kali tampak secara resmi pada 12 November 1938, ketika Ketua Umum PBNU Mahfudz Shiddiq menyerukan dukungan terhadap rakyat Palestina yang mengalami penindasan oleh Zionisme. Komitmen ini terus berlanjut dan berkembang dalam konteks sosial-politik Indonesia yang dinamis, mulai dari masa Orde Lama, Orde Baru, hingga era Reformasi. Dalam perspektif NU, negara memiliki kewajiban fakultatif untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan, termasuk dalam merespons isu kemanusiaan global. NU mengedepankan nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyyah, prinsip musawwah (kesetaraan), dan nilai-nilai Hak Asasi Manusia dalam merespons konflik Palestina. Di era kontemporer, NU menyesuaikan strategi perjuangannya dengan konteks global melalui diplomasi, penelitian, kolaborasi lintas organisasi, dan narasi perdamaian berbasis nilai-nilai tradisional. Kajian ini menunjukkan bahwa NU tidak hanya konsisten, tetapi juga adaptif dalam memperjuangkan keadilan bagi Palestina sepanjang sejarahnya. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan historis, yang bertujuan untuk pemahaman yang komprehensif mengenai komitmen nahdatul ulama mengenai isu-isu palestina dari era kolonial sampai era kontemporer.
“Ritual 12 Mulud Golok Ciomas: Akulturasi Islam dan Tradisi Lokal” Siti Imeliya; Heni Fitrotul Zulhizah; Sri Hastuti; Sofiatunnaziah; Ratna Sari; Achmad Maftuh Sujana
ARIMA : Jurnal Sosial Dan Humaniora Vol. 3 No. 2 (2025): November
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/arima.v3i2.6302

Abstract

Golok Ciomas merupakan salah satu warisan budaya takbenda khas Banten yang mengandung nilai sejarah, filosofi, dan sosial yang signifikan. Lebih dari sekadar alat atau senjata tradisional, golok ini merefleksikan identitas, kehormatan, serta simbol perlawanan masyarakat terhadap kekuatan kolonial. Penelitian ini bertujuan menelusuri sejarah dan asal-usul Golok Ciomas, mengkaji makna filosofis “kekuatan genggaman” yang meliputi aspek fisik, mental, dan spiritual, serta menguraikan kedudukan golok sebagai lambang kehormatan dalam struktur sosial masyarakat Banten. Selain itu, penelitian juga mencoba memetakan perubahan fungsi Golok Ciomas pada era kontemporer dan membandingkannya dengan berbagai senjata tradisional dari Nusantara maupun luar negeri.  Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan perspektif etnografi budaya. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, serta melibatkan museum, pasar tradisional, dan festival budaya sebagai sumber data tambahan. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan para empu, tokoh masyarakat, budayawan, dan generasi muda, serta studi literatur. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan semiotika dan antropologi simbolik, dengan validitas yang diperkuat melalui triangulasi sumber, metode, dan teori.  Hasil penelitian mengungkap bahwa Golok Ciomas memiliki garis sejarah panjang sejak zaman Kesultanan Banten, dan seiring waktu beralih fungsi dari alat pertanian serta senjata perlawanan menjadi artefak budaya sekaligus komoditas dalam industri ekonomi kreatif. Filosofi “kekuatan genggaman” mencerminkan nilai holistik yang menyatukan unsur jasmani, pikiran, dan spiritualitas, sambil menegaskan posisi golok sebagai simbol kehormatan serta solidaritas sosial. Penelitian ini menekankan pentingnya upaya pelestarian Golok Ciomas melalui kolaborasi antara empu, masyarakat, pemerintah, dan kalangan akademisi agar warisan budaya ini tetap hidup dan bermakna sebagai bagian dari identitas nasional.