Peningkatan jumlah penduduk yang cukup pesat menyebabkan kebutuhan akan perumahan juga meningkat, hal ini terjadi di Kelurahan Paccinongan yaitu munculnya titik pertumbuhan perumahan di tengah perkampungan warga, hal tersebut bisa memicu dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola perkembangan perumahan, mengidentifikasi dampak perkembangan perumahan, serta menyusun arahan pengembangan perumahan. Lokasi penelitian berada di Kelurahan Paccinongan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan survei lapangan, dokumentasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis spasial, tetangga dekat, deskriptif kuantitatif kualitatif, komparatif, dan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pola perumahan yang berkembang yaitu pola linear grid dan pola gated community, pola persebaran perumahan yaitu tersebar secara merata, dan lokasi pembangunan perumahan sudah sesuai dengan rencana tata ruang. Adapun dampak perkembangan perumahan terhadap aspek lingkungan yaitu penyusutan lahan pertanian sebesar 207.86 ha, menurunnya kualitas drainase, namun di sisi lain terjadi peningkatan cakupan pelayanan jalan, dan kualitas air bersih yang masih bagus tidak terkontaminasi. Dampak terhadap aspek sosial yaitu terjadinya penurunan tingkat interaksi sosial dan tingkat kriminalitas, serta munculnya inovasi baru terkait kegiatan sosial. Dampak terhadap aspek ekonomi berupa peningkatan pendapatan masyarakat, munculnya peluang kerja baru, penambahan fungsi rumah ke fungsi ekonomi, dan meningkatnya harga lahan. Adapun arahan pengembangan perumahan diprioritaskan pada pengadaan dan perbaikan drainase sepanjang 4.845 meter, peningkatan kualitas jalan sepanjang 5.828 meter, penyediaan ruang terbuka publik, mengontrol harga lahan dengan sistem land banking, dan pemberdayaan masyarakat lokal.