Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Father Less Terhadap Kejadian Depresi Pada Remaja Di Sma Negeri 7 Takengon Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah Desi Ynti Putri; Meutia Chaizuran; Rahmad Mouliansyah
Indonesia Vol 5 No 2 (2023): September
Publisher : STIKes Darussalam Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola prevalensi depresi semakin meningkat seiring dengan peningkatan usia, tertinggi pada umur 75+ tahun sebesar 8,9%, 65-74 tahun sebesar 8,0% dan 55-64 tahun sebesar 6,5% Tujuan penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi Pengaruh Fatherless Terhadap Kejadian Depresi Pada Remaja. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitikdengan metode pendekatan Cross Sectional. Penelitian initelah dilaksanakan dari penerimaan judul tanggal 23 Januari 2022, seminar proposal pada tanggal 12 Agustus 2022, sampai penyebaran kuesioner yang dilakukan dari tanggal 05 s/d 28 September 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja dikelas 1 sampai 3 di SMA Negeri 7 Takengon Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah. yang berjumlah 226 orang dengan teknik purposive sampling sebanyak 75 responden. Dari hasil uji validitas yang dilakukan di SMA Negeri 8 Takengon didapatkan pada variabel fatherless dari 32 soal didapatkan 2 soal yang tidak valid yaitu nomor 3 dan 18 dengan nilai masing-masing sebesar 0,664. Pertanyaan yang tidak valid dihilangkan dan kemudian kuesioner disusun kembali sesuai dengan urutan yang berlaku. Untuk variabel kejadian depresi tidak dilakukan uji validitas dikarenakan menggunakan instrument yang baku yaitu DASS-21. Fatherless sebagian besar mengalami yaitu sebanyak 45 orang (60%). Kejadian depresi sebagian besar berada dalam kategori ringan yaitu sebanyak 35 orang (46,7%). Hasil analisa statistik menggunakan chi square test didapatkan p value = 0,042< α = 0,05, maka Ha diterima yang berarti ada pengaruh fatherless terhadap kejadian depresi pada remaja di. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi informasi dan pengetahuan baru bagi siswa sehingga dapat manyadari pentingnya peran seorang ayah sebagai figure kepala keluarga di rumah.
Hubungan Keterbukaan Diri (Self-Disclosure) Dengan Interaksi Sosial Pada Remaja Kartika Sari Dewi; Rahmad Mouliansyah; Linda Adriani
Indonesia Vol 5 No 2 (2023): September
Publisher : STIKes Darussalam Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterbukaan diri yang berlebihan pada remaja akan mempengaruhi perilaku para remajanya terutama interaksinya dengan lingkungan sekitar. Jika interaksi sosial mereka buruk, maka akan menghambat tugas-tugas perkembangan mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan keterbukaan diri (self-disclosure) dengan interaksi sosial pada remaja Desain penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan secara cross sectional. Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 29 Agustus sampai dengan 03 September 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja dengan umur 15-18 tahun sebanyak 46 remaja. Sampel dalam penelitian ini adalah 46 remaja dengan menggunakan teknik total populasi. Pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner. Metode pengolahan data dengan langkah editing, coding, transfering dan tabulating. Berdasarkan hasil analisis univariat keterbukaan diri (self-disclosure) pada remaja berada pada kategori baik sebanyak 25 responden (54.3%) dan interaksi sosial pada remaja berada pada kategori baik yaitu sebanyak 29 responden (63.0%). Hasil analisis bivariat didapatkan p value= 0.004 < α= 0.05, jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan keterbukaan diri (self-disclosure) dengan interaksi sosial pada remaja. Diharapkan kepada remaja dengan tingkat interaksi sosial kurang baik untuk aktif mengikuti berbagai kegiatan-kegiatan yang diadakan di sekolah maupun diluar sekolah terutama pelatihan self interpersonality agar dapat membantu mengasah kepercayaan diri remaja untuk lebih baik dalam berinteraksi sosial dengan sesama remaja.
Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Fifi Alaita; Zulkarnaini; Rahmad Mouliansyah
Indonesia Vol 5 No 2 (2023): September
Publisher : STIKes Darussalam Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus tipe 2 adalah penyakit yang disebabkan oleh pola hidup yang tidak baik seperti makan, berkurangnya aktifitas fisik dan obesitas. Penyakit DM tipe 2 memiliki komplikasi dampak yang signifikan terhadap kesehatan. Komplikasi DM tipe 2 dapat dicegah dengan mengendalikan kadar gula darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam diabetes terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien DM tipe 2. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah pre eksperimental dengan pendekatan desain one group pre-post test design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling. Populasi penelitian adalah penderita DM tipe 2 di Pukesmas Banda Baro Kabupaten Aceh Utara. Jumlah sampel  32 orang. Hasil dari penelitian terdapat perbedaan kadar gula darah acak sebelum dan sesudah melakukan senam diabetes. Dengan rata-rata nilai kadar gula darah sebelum senam 226,25 mg/dl dan setelah senam 216,41 mg/dl. Dari hasil analisis uji stastitik diperoleh nilai p value = 0,000. berarti p value < α (0,000 < 0,05). Penurunan kadar gula darah bervariasi antara responden satu dengan yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan faktor frekuensi melakukan aktifitas fisik dalam satu minggu dari masing-masing responden berbeda. Tetapi dalam penelitian ini tidak diteliti faktor lain yang menyebabkan kadar gula darah turun seperti tercapainya intensitas senam yang baik. Salah satu penatalaksanaan diabetes mellitus tipe 2 yaitu aktifitas fisik yang cukup, dalam hal ini senam diabetes dapat dijadikan salah satu aktifitas fisik untuk penderita diabetes mellitus tipe 2 agar kadar gula darah mengalami penurunan. Diharapkan kepada penderita diabetes mellitus agar selalu menjaga pola dan rutin melakukan aktivitas fisik yaitu senam diabetes.
Efektivitas Pemberian Air Rebusan Seledri Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Riska Mauliza; Rahmad Mouliansyah; Rohana
Indonesia Vol 6 No 1 (2024): April
Publisher : STIKes Darussalam Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut American Heart Association (AHA), penduduk Amerika yang berusia diatas 20 tahun menderita Hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui penyebabnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pemberian air rebusan seledri terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Gampong Cot Saleut Kecamatan Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen.Penelitian menggunakan desain pra-eksperimen dengan rancangan one group pre test post test design. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai 27 Maret 2023 sampai dengan 23 Mei 2023. Populasi penelitian ini adalah semua lansia yang berusia > 60 tahun di Gampong Cot Saleut Kecamatan Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen berjumlah 55 orang. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah total sampling berjumlah 55 lansia. Pengolahan data dengan editing, coding, processing, tabulating dan menggunakan uji T paired test. Hasil uji univariat diperoleh tekanan darah responden sebelum diberikan air rebusan seledri berada pada kategori hipertensi sedang dengan frekuensi 23 orang (41,8%) dengan rata-rata tekanan darah 169,62/101,45 mmHg dan tekanan darah responden sesudah diberikan air rebusan seledri berada pada kategori ringan dengan frekuensi 37 orang (67,3%) dengan rata-rata tekanan darah 145,31/90,36 mmHg. Hasil analisis bivariat didapatkan nilai p (0,000) < α (0,05), ha diterima, berarti pemberian air rebusan seledri efektif terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Gampong Cot Saleut Kecamatan Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen.Diharapkan lansia untuk menambah informasi dengan mengikuti penyuluihan dan memilih solusi atau penatalaksanaan nonfarmakologi untuk penurunan tekanan darah seperti mengkonsumsi air rebusan daun seledri.
Hubungan Lama Waktu Tidur Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Di Desa Pulo Ara Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen Devi Maulida; Lina Ekawati; Rahmad Mouliansyah
Indonesia Vol 7 No 1 (2025): April
Publisher : STIKes Darussalam Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research conducted in Australia shows that the prevalence of obesity in children aged 5–12 years who sleep <10 hours is 22.3%. Short sleep duration, namely <10 hours, was found to be associated with an increased risk of obesity of 2.61 times greater than children whose sleep duration was ≥10 hours. This study aims to determine the relationship between the length of sleep time and the incidence of obesity in adolescents in Pulo Ara Village, Kota Juang District, Bireuen Regency in 2024. The type of research is analytical research using a cross sectional study approach. The population in this study was teenagers aged 12-16 years, totaling 45 people with a sampling technique that was the total population. Research Results: It was found that the majority of respondents were in the oversleeping category, namely 23 respondents (51.1%), the majority of respondents were in the obesity category I, namely 14 respondents (31.2%), the Chi Square test obtained a value of ρ (0.001) < α (0.05), There is a relationship between sleep duration and the incidence of obesity in adolescents in Pulo Ara Village, Kota Juang District, Bireuen Regency. It is hoped that teenagers can regulate their sleep patterns, maintain their diet and do exercise, so that teenagers do not become obese.
Hubungan Konsep Diri Dengan Penerimaan Diri Remaja Putri Di Smks Kesehatan Darussalam Lhokseumawe Ulfha Sita; Rohana; Rahmad Mouliansyah
Indonesia Vol 7 No 1 (2025): April
Publisher : STIKes Darussalam Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja yang memiliki konsep diri yang baik bisa menerima perubahan fisik yang dialami pada masa pubertas secara positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan penerimaan diri remaja putri di SMKS Kesehatan Darussalam Lhokseumawe tahun 2024. Jenis penelitian adalah penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilaksanakan dari 1 April 2024 sampai dengan Oktober 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putri di SMKS Kesehatan Darussalam Lhokseumawe yang berjumlah 85 orang. Teknik pengampilan sampel yaitu total sampling berjumlah 75 responden karena 10 responden tidak memenuhi syarat. Hasil penelitian diperoleh konsep diri berada pada katagori positif yaitu 73 (97.3%), penerimaan diri remaja putri berada pada katagori baik yaitu 63 responden (84%), uji Chi Square hubungan konsep diri dengan penerimaan diri remaja putri diperoleh nilai ρ (0,003) < α (0,05). Dapat disimpulkan ada hubungan konsep diri dengan penerimaan diri remaja putri di SMKS Kesehatan Darussalam Lhokseumawe Lhokseumawe. Diharapkan kepada responden untuk tetap melakukan konsep diri yang positif serta penerimaan diri remaja putri yang baik terhadap diri sendiri.
The Relationship Between Community Attitudes and Mosquito Nest Eradication (Psn) Activities in Gampong Pusong Baru, Banda Sakti District, Lhokseumawe City Rahmad Mouliansyah
International Journal of Health Engineering and Technology Vol. 4 No. 4 (2025): IJHET NOVEMBER 2025
Publisher : CV. AFDIFAL MAJU BERKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This study aims to determine the relationship between community attitudes and mosquito nest eradication (PSN) activities in Gampong Pusong Baru, Banda Sakti District, Lhokseumawe City. The research employed a descriptive correlational design with a cross-sectional approach. The population consisted of all residents of Gampong Pusong Baru, totaling 235 respondents. Data were collected using a validated questionnaire and analyzed using the Chi-Square test with a significance level of α = 0.05. The results showed that most respondents were aged 26–35 years (52.3%) and had a secondary education level (60.4%). Based on the analysis, there was a significant relationship between community attitudes and PSN activities, with a p-value of 0.000 < α = 0.05. Communities with positive attitudes were more likely to engage in PSN activities (38.7%) compared to those with negative attitudes (7.2%). It can be concluded that community attitudes play an important role in the success of PSN programs. Therefore, efforts to enhance knowledge and provide continuous education are necessary to foster positive community attitudes toward mosquito nest eradication, in order to prevent vector-borne diseases such as dengue hemorrhagic fever (DHF).