Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TRADISI MEPEED DALAM UPACARA PUJAWALI DI PURA DESA MENGWI KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) Ni Nyoman Ayu Trikayanti; I Wayan Darna; Ida Ayu Adi Armini
UPADHYAYA: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN Vol 2 No 2 (2021): Volume 2 Nomor 2 Oktober 2021
Publisher : UHN IGB Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/up.v2i2.2657

Abstract

Keunikan dari pelaksanaan Tradisi Mepeed adalah dilihat dari penggunaan sarana upakara ataubantennya. Biasanya di masyarakat luas gebongan itu disusun mengerucut keatas, lain halnyadengan gebogan yang digunakan dalam tradisi mepeed di Desa Mengwi ini yangmenggunakan gebogan rebongan/rayunan dengan penataan nasi, buah, jajan, serta lainsebagainya setara layaknya sebuah tempat makanan. Dari keunikan tradisi mepeed di DesaMengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung terkandung kental akan nilai-nilaipendidikan agama Hindu dan implikasi-implikasi terhadap kehidupan masyarakat di desaMengwi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) prosesi pelaksanaan Tradisi Mepeed,(2) mengetahui nilai-nilai yang terdapat dalam pendidikan agama Hindu dalam TradisiMepeed? (3) mengetahui implikasi pelaksanaan Tradisi Mepeed. Teori yang digunakan untukmenganalisis masalah adalah : (1) Teori Religi dari Robertson Smith. (2) Teori Behavioristikdari Thorndike. (3) Teori Nilai dari Plato. Metode pengumpulan data yang digunakan dalampenelitian ini adalah observasi non partisipan, wawancara, studi kepustakaan, dandokumentasi. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatifdengan langkah-langkah reduksi, penyajian data, penarikan kesimpulan dan penyajian hasilanalisis data. Hasil penelitian menunjukkan (1) Prosesi Tradisi mepeed, tahap persiapan, tahapinti pelaksanaan, dan tahap akhir pelaksanaan Tradisi mepeed dalam upacara Pujawali di PuraDesa Mengwi. Nilai-nilai yang terdapat pada tradisi Mepeed yakni nilai religi, nilai tanggungjawab, nilai kerjasama, dan nilai etnopedagogi. Implikasi tradisi Mepeed yakni implikasipenguatan religi mepeed, implikasi kesadaran sosial keagamaan, dan implikasi pendidikankarakter Hindu.
PERANAN GURU AGAMA HINDU DALAM IMPLEMENTASI AJARAN CATUR PARAMITA TERHADAP PENUMBUHKEMBANGAN KARAKTER SISWA DI SD NEGERI 5 BATUBULAN KECAMATAN SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR Ni Wayan Ariantini; Ni Komang Sutriyanti; Ida Ayu Adi Armini
UPADHYAYA: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN Vol 2 No 2 (2021): Volume 2 Nomor 2 Oktober 2021
Publisher : UHN IGB Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/up.v2i2.2662

Abstract

Ajaran Catur Paramita sangat mulia diimplementasikan menjadi pedoman yang kuat dalammenumbuhkembangkan karakter, agar siswa dapat membedakan perbuatan yang baik danburuk, kontribusi ajaran ini pun sangat dibutuhkan terutama dalam aspek menstabilkan sifatemosional siswa dengan lebih mengedepankan sikap pengendalian diri. Teori yang digunakandalam penelitian ini adalah teori peran, menurut Biddle dan Thomas serta teori Behaviorismemenurut Gagne dan Berliner Teknik penentuan informan yang peneliti gunakan adalah teknikpurposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah hasil observasipartisipasi pasif, wawancara terstruktur, studi dokumentasi dan studi pustaka. Berdasarkanobservasi dan hasil wawancara bersama informan, hasil penelitian menunjukkan Peranan guruagama Hindu dalam pengimplementasikan ajaran Catur Paramita terhadappenumbuhkembangan karakter siswa di SD Negeri 5 Batubulan Kecamatan SukawatiKabupaten Gianyar adalah (1) transformer dalam implementasi ajaran Catur Paramita yangmemberikan pemahaman tentang ajaran Maitri, Karuna, Mudita, dan Upeksa, (2) modelingdalam implementasi ajarana Catur Paramita, (3) pengawas dalam implementasi ajaran CaturParamita dan (4) evaluator dalam implementasi ajaran Catur Paramita. Kendala yang dihadapioleh guru agama Hindu dalam mengimplementasikan ajaran Catur Paramita terhadappenumbuhkembangan karakter siswa di SD Negeri 5 Batubulan Kecamatan SukawatiKabupaten Gianyar berasal dari (1) kendala internal yaitu faktor bawaan, faktor emosional, danfaktor minat. (2) Kendala eksternal yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkunganmasyarakat, dan media massa. Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru agama Hindu untukmengatasi kendala dalam mengimplementasikan ajaran Catur Paramita terhadappenumbuhkembangan karakter siswa di SD Negeri 5 Batubulan Kecamatan SukawatiKabupaten Gianyar adalah (1) Memberi pemahaman tentang ajaran Catur Paramita, (2)Optimalisasi aktivitas ajaran Catur Paramita dan (3) Menjalin Komunikasi yang Harmonisdengan orang tua dan siswa.
PERANAN GURU AGAMA HINDU DALAM IMPLEMENTASI AJARAN CATUR PARAMITA TERHADAP PENUMBUHKEMBANGAN KARAKTER SISWA DI SD NEGERI 5 BATUBULAN KECAMATAN SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR Ni Wayan Ariantini; Ni Komang Sutriyanti; Ida Ayu Adi Armini
UPADHYAYA: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN Vol 2 No 2 (2021): Volume 2 Nomor 2 Oktober 2021
Publisher : UHN IGB Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/up.v2i2.2664

Abstract

Ajaran Catur Paramita sangat mulia diimplementasikan menjadi pedoman yang kuat dalammenumbuhkembangkan karakter, agar siswa dapat membedakan perbuatan yang baik danburuk, kontribusi ajaran ini pun sangat dibutuhkan terutama dalam aspek menstabilkan sifatemosional siswa dengan lebih mengedepankan sikap pengendalian diri. Teori yang digunakandalam penelitian ini adalah teori peran, menurut Biddle dan Thomas serta teori Behaviorismemenurut Gagne dan Berliner Teknik penentuan informan yang peneliti gunakan adalah teknikpurposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah hasil observasipartisipasi pasif, wawancara terstruktur, studi dokumentasi dan studi pustaka. Berdasarkanobservasi dan hasil wawancara bersama informan, hasil penelitian menunjukkan Peranan guruagama Hindu dalam pengimplementasikan ajaran Catur Paramita terhadappenumbuhkembangan karakter siswa di SD Negeri 5 Batubulan Kecamatan SukawatiKabupaten Gianyar adalah (1) transformer dalam implementasi ajaran Catur Paramita yangmemberikan pemahaman tentang ajaran Maitri, Karuna, Mudita, dan Upeksa, (2) modelingdalam implementasi ajarana Catur Paramita, (3) pengawas dalam implementasi ajaran CaturParamita dan (4) evaluator dalam implementasi ajaran Catur Paramita. Kendala yang dihadapioleh guru agama Hindu dalam mengimplementasikan ajaran Catur Paramita terhadappenumbuhkembangan karakter siswa di SD Negeri 5 Batubulan Kecamatan SukawatiKabupaten Gianyar berasal dari (1) kendala internal yaitu faktor bawaan, faktor emosional, danfaktor minat. (2) Kendala eksternal yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkunganmasyarakat, dan media massa. Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru agama Hindu untukmengatasi kendala dalam mengimplementasikan ajaran Catur Paramita terhadappenumbuhkembangan karakter siswa di SD Negeri 5 Batubulan Kecamatan SukawatiKabupaten Gianyar adalah (1) Memberi pemahaman tentang ajaran Catur Paramita, (2)Optimalisasi aktivitas ajaran Catur Paramita dan (3) Menjalin Komunikasi yang Harmonisdengan orang tua dan siswa