Tujuan tulisan ini adalah untuk mendeskripsikan keanekaragaman mitos masyarakat jambi; makna dan nilai kebermanfaatannya. Metode yang digunakan studi lapangan untuk memperoleh sumber data dan makna mitos pada masyarakat. Teknik penelitian studi kepustakaan terutama dalam membahas dan menyimpulkan yang secara deskriptif-kualitatif memahami manfaat mitos pada masyarakat jambi. Melalui pendekatan kualitatif, data yang diperoleh ditafsirkan berdasarkan waktu penggunaan dan tujuan mitos disampaikan. Setelah pembahasan didapatkan hasil, bahwa keanekagamanan mitos masyarakat jambi adalah mitos masa kelahiran, masa sunatan, masa pernikahan, dan masa kematian. Mitos masa kelahiran seperti, waktu magrib tidak boleh ibu hamil ke luar rumah, maknanya bayi yang dikandung tidak diganggu makhluk halus. Nilai kebermanfaatan tidak ke luar rumah pada waktu magrib untuk meningkatkan disiplin menunaikan sholat magrib tepat waktu. Mitos masa sunatan adalah anak yang disunat tidak boleh makan telur, durian, kambing, yang pedas, dan yang asam. Makna mitos ini agar tidak mudah tubuh anak menjadi panas dan luka yang dialami cepat sembuh. Manfaatnya menjadi cermat mengkonsumsi makanan. Mitos masa pernikahan, setiap bulan Safar atau Muharram tidak boleh menikah. Makna mitos jika menikah bulan Safar atau Muharram dipercaya membawa sial kepada kedua penganten, sedangkan manfaatnya meningkatkan kemandirian pemahaman bahwa semua bulan Arab tidak ada larangan melangsungkan pernikahan. Mitos masa kematian, tidak boleh menangis atau meratap. Makna mitos ini adalah agar tidak mengganggu arwah yang meninggal, dan nilai manfaatnya membina keluarga yang ditinggalkan almarhum bersikap sabar, ikhlas, dan beriman kepada Allah SwT.