Makalah ini menjelaskan tentang penanganan muatan curah padat clinker di kapal MV. Samudra Sakti I pada PT. Tirta Permai Bahari Belawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset lapangan (field research). Penulis melakukan observasi dan wawancara secara langsung kepada pihak perusahaan dan riset kepustakaan (library research) dimana penulis mendapatkan materi atau bahan makalah dari buku-buku yang ada di perpustakaan maupun sumber bacaan lainnya yang berkenan dengan pokok bahasan yang diambil. Muatan curah padat merupakan muatan dalam bentuk serbuk, bubuk, butiran dan sebagainya yang dalam pemuatan atau pembongkaran dilakukan dengan mencurahkan muatan ke dalam palka dengan menggunakan alat-alat khusus. Setelah selesai proses pemuatan, tumpukan muatan di dalam palka harus diratakan dan pastikan bahwa perbedaan tinggi antara puncak tumpukan muatan dan lembahnya tidak lebih dari 5% ukuran lebar kapal. Berat jenis muatan yang berat memungkinkan bagian hatch- top mendapat tekanan yang kuat, kecuali jika muatan tersebar merata sepanjang hatch-top untuk mendistribusikan bebannya. Penanganan Barang Curah Padat adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan penumpukan, bongkar muat, termasuk pengambilan sampel, pengujian, dan pengendalian karakteristik dan sifat Barang Curah Padat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penanganan muatan curah padat. Adapun faktor-faktor yang menjadi kendala dalam penanganan bongkar/muat barang curah padat ialah ruang muat/palka yang sudah rusak, cuaca buruk, kerusakan peralatan bongkar/muat dan sumber daya manusia. Kesimpulan dari makalah ini adalah penanganan muatan curah padat clinker di kapal MV. Samudra Sakti I pada PT. Tirta Permai Bahari cabang Belawan umumnya sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang ada, akan tetapi masih terdapat kendala yang disebabkan oleh kerusakan ruang muat kapal/palka dan kerusakan alat bongkar/muat.