Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN KUBUR TEBING TORAUT DAN TORAJA DI PULAU SULAWESI Nasrullah Azis; Sriwigati; Indah Asikin Nurani
Naditira Widya Vol. 17 No. 2 (2023): Naditira Widya Volume 17 Nomor 2 Oktober Tahun 2023
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penguburan atau menempatkan mayat pada suatu tempat yang lebih tinggi adalah bentuk penghormatan serta salahsatu kepercayaan akan adanya kehidupan setelah mati. Di pulau Sulawesi terdapat tradisi menempatkan mayat pada tebingtebingalam yang dipahat menjadi rongga-rongga berbentuk persegi. Tradisi penempatan mayat yang disebut kubur tebingditemukan di dua kawasan yang berjauhan lokasinya, yaitu di Toraut di Sulawesi bagian utara dan di Toraja di Sulawesi bagianselatan. Berdasarkan observasi lapangan dan informasi penduduk setempat, diketahui bahwa tinggalan kubur tebing di Torautsudah tidak digunakan lagi. Masyarakat setempat di Toraut sekarang tidak mengenal lagi penguburan jenazah di tebing-tebing.Berbeda halnya pada masyarakat di Toraja, yang sampai sekarang masih melangsungkan tradisi penguburan di tebing-tebing.Tujuan penelitian ini adalah memahami pemilihan lokasi tebing, bentuk rongga pahatan, dan cara penguburan di tebing diToraut dan Toraja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif- analitis. Data dikumpulkan melalui tinjauanpustaka terkait kubur tebing di Toraut dan Toraja, identifikasi secara langsung pada rongga-rongga pahatan di tebing, danmelakukan wawancara dengan penduduk di sekitar kubur tebing di Toraut dan Toraja. Hasil penelitian menunjukkan adanyaperbedaaan pada pemilihan lokasi tebing untuk penguburan, pada bentuk rongga pahatan, dan cara meletakkan mayat dalamrongga-rongga pahatan di kubur tebing di Toraut dan Toraja.Burial or placing a cadaver on higher ground is a form of respect and a belief in the existence of life after death. Onthe island of Sulawesi (Celebes), there is a tradition of placing cadavers on natural cliffs carved into square-shaped cavities.Such cliff niches are called cliff tombs and they can be found on two opposite regions of the island, in Toraut in northernSulawesi and Toraja in southern Sulawesi. Based on field observations and information from residents, it is known that the clifftombs in Toraut are no longer used. Local people in Toraut today no longer recognize the tradition of cadaver burials on cliffs.This is different for the people in Toraja, who still carry out the tradition of burial on cliffs. This research aims to understand thechoice of cliff location, the shape of the carving cavity, and the method of burial on cliffs in Toraut and Toraja. The methodused in this research is descriptive-analytic. Data was collected through a literature review regarding cliff graves in Toraut andToraja, direct identification of carved cavities in cliffs, and conducting interviews with residents around cliff graves in Torautand Toraja. The results of the research show that there are differences in the choice of cliff locations for burial, in the shape ofthe carving cavities, and in the way, the body is placed in the carving cavities in cliff graves in Toraut and Toraja.
Distribusi Kekayaan pada Keuangan Syariah di Indonesia Perspektif Baqir Al- Sadr Nur Fadila, Nayla; Dzulqarnain; Sriwigati
Quranomic: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. 4 No. 1 (2025): Quranomic: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IIQ An Nur Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37252/jebi.v4i1.1034

Abstract

Dalam penelitian ini, pandangan Baqir al-Sadr, seorang pemikir ekonomi syariah terkenal, digunakan untuk membicarakan tentang bagaimana distribusi kekayaan dalam sistem ekonomi syariah di Indonesia. Baqir al-Sadr mengemukakan gagasan tentang distribusi kekayaan yang adil dalam masyarakat melalui sistem ekonomi yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah, yang menekankan pada keseimbangan antara hak individu dan kewajiban sosial. Menurut perspektif Baqir al-Sadr, distribusi kekayaan tidak hanya dilihat dari sudut pandang Studi ini menyelidiki bagaimana penerapan ekonomi syariah dalam pembagian kekayaan di Indonesia, dengan penekanan khusus pada bagaimana kebijakan zakat, wakaf, dan fiskal yang berbasis syariah berkontribusi pada penciptaan keadilan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Indonesia telah mengadopsi beberapa komponen ekonomi syariah, masih ada masalah dalam menerapkannya.