Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Desain Ulang Implementasi Jaringan Fiber To The Home (FTTH) Berbasis GPON Untuk Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Resdinanto, Resdinanto; Multi, Abdul; Harfi, Razul; Supriadi, Eddy
Proceeding Mercu Buana Conference on Industrial Engineering Vol 4 (2022): RENEWABLE ENERGY TOWARD SUSTAINABILITY OF SUPPLY CHAINS IN THE I4.0 ERA
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/MBCIE.2022.009

Abstract

Industri Telekomunikasi GPON di Indonesia berkembang sangat pesat, ditandai oleh persaingan yang ketat antara penyedia layanan paket internet, yang membuat setiap pelaku bisnis di industri telekomunikasi GPON berusaha mempertahankan pelanggannya dan menjangkau pelanggan baru untuk memastikan kelangsungan hidup perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, harga paket, kualitas produk terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan, yang kemudian mengetahui pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan terhadap paket internet tricara. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan 100 (seratus) kuesioner di wilayah Kota Baru Parahyangan Bandung. Data yang diperoleh diproses melalui pemodelan Structural Equation Modeling (SEM) dengan aplikasi SmartPLS  dengan hasil bahwa yang berpengaruh  positif dan tidak singnifikan adalah variabel Kualitas pelayanan teradap  teradap kepuasan pelanggan, kualitas pelayanan teradap loyalitas pelanggan,  variabel kualitas produk teradap kepuasan pelanggan,   harga paket teradap loyalitas pelanggan sedangkan  variabel yang perpengaruh positif dan signifikan adalah harga paket teradap kepuasan pelanggan, kualitas pelanggan teradap loyalitas pelanggan, kualitas produk teradap loyalitas pelanggan. Sedangkan hasil smartpls dari outer weight dan besar pengaruh kualitas pelayanan, harga paket dan kualitas produk teradap loyalitas pelanggan sebesar 0,607 atau 60,7% dan besarnya pengaruh kualitas pelayanan, harga paket dan kualitas produk teradap kepuasan pelanggan sebesar 0,557 atau 55,7%. sehingga didapat nilai Q-Square sebesar 0,826 Hal ini menunjukkan besarnya keragaman dari data penelitian yang dapat dijelaskan oleh model penelitian adalah sebesar 82,6%, sedangkan sisanya 17,4% dijelaskan oleh factor lain yang berada diluar model penelitian ini. Dengan demikian, dari hasil tersebut maka model penelitian ini dapat dinyatakan telah memiliki goodness of Fit yang baik. Dan desain ulang implementasi FTTH untuk meningkatkan performance teradap kualitas pelayanan dan kualitas produk berbasis GPON
Peningkatan Kualitas Proses Pekerjaan untuk Mengurangi Penyebab Cacat Produk pada Produksi Crankcase Sepeda Motor Automatic pada PT. XYZ Bhirawa, Waspada Tedja; Supriadi, Eddy; Multi, Abdul; Harfi, Razul
Proceeding Mercu Buana Conference on Industrial Engineering Vol 4 (2022): RENEWABLE ENERGY TOWARD SUSTAINABILITY OF SUPPLY CHAINS IN THE I4.0 ERA
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/MBCIE.2022.017

Abstract

Sepeda Motor Automatic pada PT XYZ, dengan menggunakan metode seven tools dan six sigma.Seven tools dan six sigma sebagai salah satu alternatif dalam prinsip-prinsip pengendalian kualitas, dengan metode six sigma memungkinkan perusahaan melakukan peningkatan luar biasa dengan terobosan yang aktual. Berdasarkan diagram pareto, ditemukan penyebab kecatatan ada 5, yaitu gompal, misrun, reta, blister dan flowline. Cacat yang paling besar yaitu gompal  dengan persentase dari total kecacatan adalah 78%. Penyebab lainnya yaitu misrun, blister, retak dan flowline dengan persentase masing-masing 4%, 3%, 2%,5% dan 2%. Penyebab Utama adalah faktor manusia, perbaikan yang dilakukan adalah, supervisor mengawasi secara berkala pekerjaan operator untuk pemotongan sprue dan gate, juga dilakukan penyegaran pelatihan kembali. Setelah dilakukan perbaikan, tingkat cacat pada produk crankcase sebelum dan sesudah perbaikan pada dasarnya berbeda. Jumlah kerugian pada bulan Januari 2020 COPQ   = Rp 94.860.000,- dan Februari  2020 COPQ   = Rp 99.165.000,- setelah diadakan perbaikan dengan menggunakan seven tools  kerugian dapat diturunkan. Jumlah kerugian pada bulan Maret 2020 COPQ   = Rp 37.275.000,-.       Upaya Perbaikan dari penyebab utama faktor manusia adalah dengan menempatkan supervisor mengawasi secara berkala pekerjaan operator untuk pemotongan sprue dan gate, juga dilakukan penyegaran pelatihan kembali. Pada saat terjadi overtime atau lembur, harus dipastikan untuk para pekerja mendapatkan pengawasan yang cukup ketat, mengingat akan terjadi kelelahan dan ini akan mengakibatkan ketidak telitian dalam bekerja. Dan memastikan peralatan yang digunakan masih berfungsi dengan baik, misalnya palu dan pemotong sprue dari hasil cetakan.
The Influence of Digital Leadership on Teacher Performance Through Digital Literacy Competence in the Era of Digital Education Transformation Supriadi, Eddy
Journal of English Language and Education Vol 10, No 6 (2025)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jele.v10i6.1669

Abstract

This study aims to analyze the influence of Digital Leadership on Junior High School Teachers’ Performance in Pangkalpinang through Digital Literacy Competence as a mediating variable in the era of digital education transformation. The research is grounded in the urgent need for the education sector to adapt to technological advancements, where teachers are not only educators but also digital leaders capable of integrating technology into learning practices. This research employs a quantitative approach using the Partial Least Squares (PLS) method, involving 179 junior high school teachers as respondents. The research instrument was developed using a five-point Likert scale with indicators measuring digital leadership, digital literacy, and teacher performance.The findings reveal that Digital Leadership has a positive and significant effect on Teacher Performance, both directly and indirectly through Digital Literacy Competence as a partial mediator. This indicates that the higher a teacher’s digital leadership capability, the stronger their digital literacy competence, which subsequently enhances professional performance. The results emphasize the strategic role of digital literacy as a bridge that reinforces the effectiveness of digital leadership in educational settings. The study provides theoretical implications for the development of digital leadership models in education and practical implications for policymakers in designing teacher training programs based on digital competency.
Dari Kepemimpinan ke Kinerja: Transformasi Iklim Sekolah melalui Kepemimpinan Transformasional Saputra, Handika Yuda; Supriadi, Eddy; Kurniadi, Dedi
JURNAL INOVASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN Vol. 5 No. 2 (2025): in press
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jimp.v5i2.15047

Abstract

Sejumlah studi menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kinerja dalam pendidikan, namun temuan empirisnya masih tersebar dan belum disintesis ke dalam kerangka konseptual yang utuh. Selain itu, belum ada pemetaan sistematis mengenai dimensi kepemimpinan transformasional yang paling dominan serta mekanisme mediasi yang menjelaskan peningkatan kinerja. Penelitian ini bertujuan menyusun sintesis konseptual tentang pengaruh Transformational Leadership (TFL) terhadap kinerja dan iklim organisasi. Subjek kajian meliputi sepuluh artikel ilmiah relevan yang dipilih melalui kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan menggunakan teknik penelusuran basis data ilmiah, dengan instrumen berupa lembar ekstraksi data. Analisis dilakukan melalui sintesis tematik dan komparatif. Hasil menunjukkan bahwa Idealized Influence dan Inspirational Motivation merupakan dimensi TFL yang paling konsisten meningkatkan kinerja dan motivasi, sementara kolaborasi berperan sebagai mediator utama. Sintesis ini menghasilkan model konseptual integratif berbasis dimensi dan mediasi. Disimpulkan bahwa TFL efektif mendorong kinerja, inovasi, dan iklim organisasi; implikasinya, penguatan kapasitas kepemimpinan transformasional perlu diprioritaskan secara sistemik.