Latar Belakang : Hipertensi merupakan kondisi di mana pembuluh darah terus-menerus menaikkan tekanan. Konsumsi lemak berlebih menyebabkan aterosklerosis sehingga menaikan tekanan darah, natrium memiliki sifat menarik air ke dalam pembuluh darah sehingga volume darah meningkat dan terjadilah kenaikan tekanan darah, kalium membantu tubuh menjaga keseimbangan jumlah natrium di dalam cairan sel, apabila tubuh kekurangan kalium, natrium yang berlebihan di dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan sehingga resiko hipertensi meningkat. Tujuan : Mengetahui hubungan antara konsumsi makanan dengan penderita hipertensi di Puskesmas Kampung Dalam Pontianak. Metodologi Penelitian : Desain penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel menggunakan Consecutive sampling dengan jumlah sampel 51 responden. Pengambilan data menggunakan tensimeter digital serta kuesioner Food Frequency Questionnare Method. Analisa menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil : Distribusi usia terbanyak kategori lansia (46 tahun) sebanyak 34 responden (66,7%), sedangkan untuk jenis kelamin pada kategori perempuan sebanyak 30 responden (58,8%). Hipertensi terbanyak pada derajat 1 sebanyak 32 responden (62,7%), natrium terbanyak kategori sering sebanyak 32 responden (58,8%), lemak terbanyak kategori jarang sebanyak 47 responden (92,2%), natrium_lemak terbanyak kategori jarang sebanyak 36 responden (70,6%), kalium terbanyak kategori jarang sebanyak 48 responden (94,1%). Hasil yang didapatkan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai p = sig. (2-tailed) natrium (1,000), lemak (1,000), natrium_lemak (0,960) dan kalium (0,970). Kesimpulan : Tidak ada hubungan konsumsi makanan dengan penderita hipertensi di Puskesmas Kampung Dalam Pontianak tahun 2018.