Penelitian ini dilatar belakangi dengan kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa pada saat pembelajaran siswa hanya terpaku pada kelancaran membaca Al-Qur’annya saja tanpa memperhatikan kaidah-kaidah membaca dan melafalkan Al-Qur’an dengan tepat diantaranya kesesuaian dengan kaidah ilmu tajwid, ketepatan makhorijul huruf dan sifat hurufnya. Itu artinya bahwa siswa kurang kesadaran dalam ketartilan membaca/ mengucapkan Al-Qur’an. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan mengetahui penerapan, pengaruh, serta mengetahui besarnya peningkatan kemampuan pelafalan Al-Qur’an setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran tahsin. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan bentuk desain eksperimen ulang (Pretest – Posttest Control Group Design), instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk mengambil data berupa lembar observasi, wawancara dan tes kognitif dimana tes ini untuk mengukur kemampuan dan pemahaman siswa dalam menggunakan metode pembelajaran tahsin serta melihat peningkatan kemampuan pelafalan Al-Qur’an siswa. Pengambilan dilakukkan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah treatment, untuk mengetahui peningkatan kemampuan pelafalan Al-Qur’an dihitung dengan menggunakan uji gain. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kemampuan pelafalan Al-Qur’an siswa setelah diterapkan metode pembelajaran tahsin dikatakan baik dengan perolehan lembar observasi guru dengan nilai 78 sedangkan lembar observasi siswa dengan nilai 77. Hasil uji gain kedua kelas yakni kelas eksperimen 0,67 dengan kategori cukup efektif, sedangkan kelas kontrol mendapatkan 0,44 dengan kategori kurang efektif, sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan antara kedua kelas dimana kelas yang menerapkan metode pembelajaran tahsin lebih baik dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode bandungan