Ni Wayan Desni Sopani
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERANAN GURU RUPAKA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DAN REMAJA DI LINGKUNGAN TOHPATI Ni Wayan Desni Sopani; Ni Made Arini; Ni Wayan Ria Lestari; Ida ayu nyoman putri dewi singarsi; Ida ayu made aninditya; Kade Narisa Dikayanti; Ni nengah deresni
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober - November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan, kendala dan upaya guru rupaka dalam pembentukan karakter anak di Lingkungan Tohpati. Melalui pola asuh dari guru rupaka dapat membantu dalam perkembangan fisik maupun kepribadian anak termasuk karakter, sehingga anak memiliki nilai-nilai karakter yang baik khususnya di Lingkungan Tohpati. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik observasi non partisipan, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Belajar Gagne dan teori Pendidikan Karakter Thomas Lickona serta menggunakan teknik analisis data yaitu reduksi data, penyaji data dan penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru rupaka di Lingkungan Tohpati sudah menjalankan perannya sebagai pelindung, pelayan dan tempat curahan hati tetapi belum maksimal menjalankan perannya sebagai pendidik dan motivator. Dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter, guru rupaka lebih menanamkan nilai karakter religius, jujur, disiplin, tanggung jawab dan cinta damai. Serta dominan menerapkan pola asuh permisif tetapi ada juga guru rupaka yang menggunakan pola asuh demokratis. Kendala yang dihadapi oleh guru rupaka yaitu penggunaan fasilitas yang berlebihan dan pengaruh lingkungan internal (dalam diri anak) dan eksternal (lingkungan pergaulan). Adapun upaya yang dilakukan oleh guru rupaka yaitu mengarahkan anak dalam kegiatan yang positif, membatasi penggunaan fasilitas yang diberikan dan memberikan teguran atau hukuman kepada anak ketika melakukan kesalahan, serta memberikan nasehat dan bimbingan kepada anak. Sehingga anak tidak cepat terpengaruh oleh lingkungan yang buruk.