Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DAN BISNIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-D AKL SEMESTER 2 SMK NEGERI 1 SINGARAJA KABUPATEN BULELENG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Ni Made Arini
Daiwi Widya Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/dw.v10i1.1393

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran Ekonomi dan Bisnis kelas X-D AKL di SMK Negeri 1 Singaraja Kabupaten Buleleng . Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang menggunakan dua siklus. Subjekpenelitian ini adalah siswa kelas X-D AKL yang berjumlah 35 siswa. Objek tindakan penelitian ini adalah Model pembelajaran kooperatif Think Pair shir (TPS).Objek Produk Penelitian ini adalah Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi dan Bisnis .Data hasil belajar siswa diperoleh dengan menggukan kegiatan berupa: (a) observasi, (b) wawancara, (c) tes, dan(d) dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi tahap: (a) perencanaan tindakan, (b)pelaksanaan tindakan, (c) observasi, dan (d) refleksi.Hasil Analisis yang diperoleh: (1) Siswa semakin aktif mengajukan pertanyaan atau ide selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, (2) Peningkatan keaktifan siswa mengajukan pertanyaan atau ide selama proses pembelajaran dari 28 siswa pada siklus I sebesar 80,00% menjadi 30 siswa pada siklus II sebesar 85,71%, (3) Siswa yang aktif menjawab pertanyaan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan keaktifan siswa menjawab pertanyaan selama proses pembelajaran dari 26 siswa pada siklus I sebesar 74,28% menjadi 27 siswa pada siklus II sebesar 77,14%, (4) Siswa yang aktif dan berperan dalam kelompoknya pada saat diskusi. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan keaktifan siswa saat berdiskusi dalam kelompoknya dari 27 siswa pada siklus I sebesar 77,14% menjadi 29 siswa pada siklus II sebesar 82,83%, (5) Adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa dari 26 siswa pada siklus I sebesar 74,28% menjadi 30 siswa pada siklus II sebesar 85,71%.
ANALISIS SWOT PENGGUNAAN APLIKASI SPSS DALAM MATA KULIAH STATISTIK PENDIDIKAN PADA MAHASISWA SEMESTER V PRODI PAH UHN I GUSTI BAGUS SUGRIWA DENPASAR Ni Made Muliani; Ni Made Arini
Padma Sari: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 3 No 01 (2023): Vol 03 No 01 Oktober 2023 Ilmu Pendidikan
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53977/ps.v3i01.1195

Abstract

The Education Statistics course is given to students in semester V to introduce students to quantitative data analysis techniques in research in the form of a thesis as a graduation requirement for Strata 1 students. The purpose of this study is to describe the SWOT (strengths, weaknesses, opportunities and threats) analysis of the use of SPSS applications in the Education Statistics course in Semester V students of the Study Program in Hindu Education, Faculty of Dharma Acarya UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. This type of research is descriptive qualitative. This study describes qualitative data obtained from filling out surveys through google forms links. The research findings were that there were 22 variations of answers from students related to strength analysis, there were 12 variations of answers from students related to weakness analysis, there were 7 variations of answers from students related to opportunity analysis and there were 7 variations of answers from students related to threat analysis. The most survey results about strength are answers "more practical in doing data processing" amounting to 15.4%. The largest survey result about weaknesses was the answer "Large application size makes some devices with less high specifications will be heavy enough to run SPSS applications" at 40.4%. The highest survey result was the answer to "Mastering data processing in quantitative research" at 51.9%. The largest survey results on threats are answered: "The data processing process must be based on appropriate steps; Making conclusions from the results of data processing using the SPSS application must be exactly 30.8%.
Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Hindu Melalui Model Problem Based Learning Pada Siswa SD Inpres 1 Suli Tahun Pelajaran 2023/2024 Ni Made Arini
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 10 (2024): GJMI - OKTOBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i10.1512

Abstract

Membangun karakter manusia yang seutuhnya tidak terlepas dari pembentukan sumber daya manusia daya manusia yang dibangun dengan bertolak pada pembangunan sikap iman, ahlak moral, tanggung jawab, demokrasi dan toleransi adalah hal mutlak yang harus dilakukan sejak dini. Peran mata pelajaran Agama Hindu yang dibelajarkan di sekolah berlandaskan atas prinsip bahwa Ajaran Hindu adalah sebagai pandangan hidup pribadi pemeluknya dalam hubungannya dengan Ida Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). Pada pembelajaran pendidikan Agama Hindu di sekolah SD Inpres 1 Suli hasil belajarnya belum mencapai kriteria ketuntasan pada tahun ajaran 2023/2024. Hal ini membuat guru harus melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan suatu metode pembelajaran yaitu Problem Based Learning. Pada kondisi awal sebelum penerapan siklus diketahui bahwa ketuntasan belajar hanya mencapai 20%. Setelah penerapan metode pembelajaran Problem Based Learning pada siklus I didapatkan hasil ketuntasan belajar 30 %. Pencapaian tersebut belum maksimal sehingga dilaksanakanlah siklus II dan mendapatkan ketuntasan belajar 95 % dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning. Dan dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran problem based learning pada siswa SD Inpres 1 Suli tahun pelajaran 2023 – 2024 berhasil dapat menigkatkan hasil belajar siswa.
PERANAN GURU RUPAKA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DAN REMAJA DI LINGKUNGAN TOHPATI Ni Wayan Desni Sopani; Ni Made Arini; Ni Wayan Ria Lestari; Ida ayu nyoman putri dewi singarsi; Ida ayu made aninditya; Kade Narisa Dikayanti; Ni nengah deresni
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober - November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan, kendala dan upaya guru rupaka dalam pembentukan karakter anak di Lingkungan Tohpati. Melalui pola asuh dari guru rupaka dapat membantu dalam perkembangan fisik maupun kepribadian anak termasuk karakter, sehingga anak memiliki nilai-nilai karakter yang baik khususnya di Lingkungan Tohpati. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik observasi non partisipan, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Belajar Gagne dan teori Pendidikan Karakter Thomas Lickona serta menggunakan teknik analisis data yaitu reduksi data, penyaji data dan penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru rupaka di Lingkungan Tohpati sudah menjalankan perannya sebagai pelindung, pelayan dan tempat curahan hati tetapi belum maksimal menjalankan perannya sebagai pendidik dan motivator. Dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter, guru rupaka lebih menanamkan nilai karakter religius, jujur, disiplin, tanggung jawab dan cinta damai. Serta dominan menerapkan pola asuh permisif tetapi ada juga guru rupaka yang menggunakan pola asuh demokratis. Kendala yang dihadapi oleh guru rupaka yaitu penggunaan fasilitas yang berlebihan dan pengaruh lingkungan internal (dalam diri anak) dan eksternal (lingkungan pergaulan). Adapun upaya yang dilakukan oleh guru rupaka yaitu mengarahkan anak dalam kegiatan yang positif, membatasi penggunaan fasilitas yang diberikan dan memberikan teguran atau hukuman kepada anak ketika melakukan kesalahan, serta memberikan nasehat dan bimbingan kepada anak. Sehingga anak tidak cepat terpengaruh oleh lingkungan yang buruk.