AbstrakUmumnya barang bekas pakai dianggap sebagai sesuatu yang tidak bermanfaat dan cenderung menjadi limbah. Guna mengoptimalkan kegunaan barang bekas diperlukan kreativitas untuk mendaur ulang dan mengubahnya menjadi barang yang memiliki nilai. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan di SMK Bhineka Tunggal Ika Pontianak bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa melalui pemberian pelatihan, pendampingan, dan praktik langsung pemanfaatan barang bekas pakai seperti botol kaca bekas dan kardus bekas untuk diubah menjadi alat musik sederhana dan ornamen berupa hiasan dinding. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu Participatory Learning and Action (PLA) yang menekankan partisipasi aktif dari peserta pelatihan untuk dapat belajar dan bertindak mandiri. Hasil yang didapatkan dari pengabdian ini yaitu siswa dan siswi SMK Bhineka Tunggal Ika dapat membuat nada harmonis sesuai dengan tangga nada dari pemanfaatan botol kaca bekas, selain itu juga dapat membuat hiasan dinding yang baik dan menarik. Evaluasi pelaksanaan pelatihan dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa yaitu sebesar 36,31%, artinya terdapat perubahan positif yang diterima peserta dalam mengikuti pelatihan pengolahan barang bekas. Kata kunci: pelatihan; barang bekas; keterampilan; kreativitas; smk bhineka tunggal ika AbstractGenerally used goods are considered as something that is not useful and tends to become waste. In order to optimize the use of used goods, creativity is needed to recycle them and turn them into items that have value. Community service carried out at Bhineka Tunggal Ika Vocational School Pontianak aims to improve students' understanding and skills through providing training, mentoring and direct practice in using used items such as used glass bottles and used cardboard to be turned into simple musical instruments and ornaments in the form of wall hangings. The method used in this service is Participatory Learning and Action (PLA) which emphasizes the active participation of training participants to be able to learn and act independently. The results obtained from this service are that students of the Bhineka Tunggal Ika Vocational School can make harmonious notes according to the musical scale from using used glass bottles, apart from that they can also make good and attractive wall decorations. Evaluation of training implementation is carried out to determine whether or not there has been an increase in knowledge and skills. Based on the calculation results, it was found that the increase in students' knowledge and skills was 36.31%, meaning that there were positive changes received by participants in taking part in used goods processing training. Keywords: training; secondhand; skills; creativity; bhinneka tunggal ika vocational school