Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

The Evaluation of Thermal Comfort using a BIM-based Thermal Bridge Simulation Rahadian, Erwin Yuniar; Sulistiawan, Agung Prabowo
Journal of Architectural Research and Education Vol 1, No 2 (2019): Journal of Architectural Research and Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.432 KB) | DOI: 10.17509/jare.v1i2.22304

Abstract

Global warming has become an important issue today, caused by the increasing demand for energy and humans lifestyle. To reduce the impact, more architects started to respond regarding environmental issues. The concept of green architecture promotes to solving this problem. Natural ventilation is the one of the concept green architecture. This research tends to look at the aspect of Thermal Comfort in naturally ventilated mosque buildings through the Thermal Bridges strategy. Naturally ventilated building tend to have better indoor air quality (IAQ), but worse thermal comfort. Therefore, this research investigates the range of acceptable temperature and calculate by BIM thermal bridge simulation to achieve thermal comfort for naturally ventilated mosque building. The method of analysis conducted is quantitative based on direct measurement of weather data and existing comfort conditions in the field, calculations, and simulations using Building Information Modeling (BIM). Data was collected through a field survey in Itenas Mosque Building and were used to develop and validate then using the BIM thermal bridge model for simulation. The data collected from field survey and in situ environmental measurement such as air temperature, relative humidity, and wind velocity. The thermal comfort prediction model was developed from statistical analysis of the field survey data. Based on the result of thermal Bridge simulation using BIM software required exchange material of the existing building to achieve thermal comfort. Keyword-Thermal comfort, Building Information Modelling, Thermal Bridge Simulation
Penilaian Greenship GBCI Dalam Penerapan Reuse Material Di Café Day N Nite Bandung Sulistiawan, Agung Prabowo
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v2i1.4342

Abstract

 AbstrakPenerapan penggunaan kembali barang bekas (reuse material) sebagai bahan bangunan di Indonesia menjadi sebuah upaya dalam mewujudkan arsitektur ramah lingkungan. Salah satu contoh penggunaan material bekas yaitu penggunaan material peti kemas atau kontainer bekas pakai. Material peti kemas yang digunakan kembali pada bangunan, menjadikan bangunan yang unik dan ramah lingkungan serta membantu melestarikan lingkungan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menilai bangunan Cafe Day N Nite Bandung yang menggunakan material peti kemas bekas berdasarkan kriteria Sumber dan Siklus Material pada Greenship Green Building Council Indonesia (GBCI). Dalam penelitian ini metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi kualitatif berupa survey lapangan dan wawancara. Analisa yang dilakukan merujuk pada kriteria Sumber dan Siklus Material menurut Greenship GBCI yang meliputi Refrigeran Foundamental, Penggunaan Gedung dan Material Bekas, Material Ramah Lingkungan, Penggunaan Refrigeran tanpa ODP, Kayu Bersertifikat, Material Prafabrikasi, dan Material Regional. Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan bahwa Cafe Day N Nite Bandung memenuhi total presentase sebesar 79% penilaian berdasarkan kriteria Sumber dan Siklus Material pada Greenshp GBCI. Kata kunci: reuse material, peti kemas, ramah lingkungan
Application of contemporary smart building architecture at the Parahyangan Citywalk Shopping Center in Kota Baru Parahyangan Agung Prabowo Sulistiawan; Muhammad Aflah Fernanda; Andiyan Andiyan
Jurnal Teknika Vol 17, No 2 (2021): Available Online in November 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v17i2.12168

Abstract

Under the development of an increasingly modern era, intelligent buildings and infrastructure need to be built and operated in line with the progress of the future city. The shopping center building is a building that became one of the hallmarks of the city. Therefore the application must be prominent in the surrounding building. The concept is the basis for taking the use of contemporary concepts. The scope of this research is on the design of Shopping Center buildings that follow modern architectural trends and the interaction of trends on public needs in the future. The purpose of this study is to design a shopping center facility that combines the concept of contemporary architecture with the idea of intelligent building as a supporting element so that the building can adapt to the times in the digitalization era of the industrial revolution 4.0. The method used in this research is descriptive qualitative by applying seven principles of contemporary architecture and the concept of intelligent building in designing supporting facilities. The result of this research is a design of a shopping center building in Kota Baru Parahyangan Bandung by applying a combination of contemporary architectural concepts and intelligent building concepts that pay attention to the orientation and aspects of the surrounding environment. The combination of this concept not only cares for its completeness but also accommodates a lifestyle so that this shopping center can attract visitors with its technological innovations and the visual appearance of elegant contemporary architecture. Sesuai perkembangan zaman yang semakin modern, bangunan pintar dan infrastruktur perlu dibangun dan dioperasikan seiring dengan kemajuan kota masa depan. Bangunan pusat perbelanjaan merupakan bangunan yang menjadi salah satu ciri dari kemajuan suatu kota. Sebuah kota dapat dikatakan memiliki kemajuan apabila memiliki sebuah fasilitas yang baik dan lengkap. Salah satu fasilitas yang harus dimiliki suatu daerah adalah sebuah pusat perbelanjaan. Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada perancangan bangunan pusat perbelanjaan yang mengikuti tren arsitektur kontemporer dan tren interaksi kebutuhan publik di masa depan. Tujuan penelitian ini adalah mendesain sebuah fasilitas pusat perbelanjaan yang memadukan konsep arsitektur kontemporer dengan konsep smart building sebagai unsur penunjangnya agar bangunan dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman di era digitalisasi revolusi industry 4.0. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menerapkan tujuh prinsip arsitektur kontemporer dan konsep smart building dalam merancang fasilitas penunjang pada bangunan pusat perbelanjaan ini. Hasil penelitian ini adalah sebuah rancangan bangunan pusat perbelanjaan di Kota Baru Parahyangan Bandung dengan menerapkan perpaduan konsep arsitektur kontemporer dan konsep smart building yang memperhatikan orientasi dan aspek lingkungan sekitar. Perpaduan konsep ini tidak hanya memperhatikan kelengkapan fasilitasnya saja namun dapat menampung kegiatan gaya hidup penggunanya sehingga pusat perbelanjaan ini dapat menjadi daya tarik bagi para pengunjung dengan inovasi teknologinya dan tampilan visual arsitektur kontemporer yang elegan.
Penilaian Sumber Dan Siklus Material Arsitektural Dalam GBCI Pada Gedung Kuliah Bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) Agung Prabowo Sulistiawan; Dzaki Arif Maryanto Arif Maryanto; Muhammad Ilham Aprizal; Fikry Fathur Rachman
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Itenas, Institut Teknologi Nasional Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v3i2.6795

Abstract

AbstrakPermasalahan lingkungan dan krisis energi merupakan persoalan dunia dan isu utama yang dihadapi oleh manusia saat ini. Di beberapa negara maju dibidang industri konstruksi menghabiskan sekitar 30% energi yang berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Untuk mengurangi konsumsi energi dalam bidang konstruksi maka bangunan hijau dinilai sebagai sebuah upaya untuk mereduksii dampak negatif pada lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi serta menilai Gedung Kuliah Bersama Institut Pertanian Bogor berdasarkan dua kriteria, yaitu Sumber serta Siklus Material pada Greenship versi 1.2 GBCI atau Green Building Council Indonesia. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan menganalisis data hasil survey ke objek studi dengan beberapa sumber yang berkaitan. Studi literature dilakukan di awal untuk mencari teori dan literatur yang relevan dengan pembahasan prinsip bangunan hijau yang ramah terhadap lingkungan yang mendukung analisa dalam penelitian ini. Analisis mengacu pada enam kriteria Sumber dan Siklus Material berdasarkan ketentuan Greenship GBCI. Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan bahwa Gedung Kuliah Bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) masih belum memenuhi persyaratan Bangunan Hijau dengan total presentase sebesar 21,4% berdasarkan penilaian dua kriteria, yaitu: Sumber dan Siklus Material pada Greenship GBCI.Kata kunci: Bangunan hijau, Greenship,GBCI, Institut Pertanian Bogor (IPB) ABSTRACTEnvironmental problems and energy crises are world problems and the main issues faced by humans today. In some developed countries, the construction industry consumes about 30% of energy which has a negative impact on the surrounding environment.  To reduce energy consumption in the construction sector, green buildings are considered as an effort to reduce negative impacts on the surrounding environment.  The purpose of this research was to identify and assess the Gedung Kuliah Bersama Institut Pertanian Bogor based on the criteria of Source and Material Cycle in Greenship version 1.2 Green Building Council Indonesia (GBCI). This research applies a qualitative method by analyzing survey object’s data with several related sources. The literature study was carried out at the beginning to find theories and literature relevant to the discussion of the principles of green buildings that are friendly to the environment that support the analysis in this study. The analysis carried out refers to the six criteria of the Source and Material Cycle according to the Greenship GBCI. Based on the results of the analysis, it can be concluded that Gedung Kuliah Bersama the Bogor Agricultural University (IPB) still does not meet the Green Building requirements with a total percentage of 21.4% based on the assessment of two criteria, namely: Source and Cycle of Materials in the GBCI Greenship. Keywords: Green Building, Greenship, GBCI, Bogor Agricultural University (IPB)
Penilaian Greenship GBCI Dalam Penerapan Reuse Material Di Café Day N Nite Bandung Agung Prabowo Sulistiawan
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Itenas, Institut Teknologi Nasional Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v2i1.4342

Abstract

AbstrakPenerapan penggunaan kembali barang bekas (reuse material) sebagai bahan bangunan di Indonesia menjadi sebuah upaya dalam mewujudkan arsitektur ramah lingkungan. Salah satu contoh penggunaan material bekas yaitu penggunaan material peti kemas atau kontainer bekas. Peti kemas bekas sangat mungkin dijadikan unit dasar dalam perencanaan dan perancangan arsitektur hunian maupun komersial. Peti kemas bekas mungkin bukan termasuk limbah yang merusak lingkungan, karena peti kemas bekas dapat digunakan kembali (reuse), dan didaur ulang (recycle). Oleh karena itu, material peti kemas yang digunakan kembali pada bangunan, menjadikan bangunan yang unik dan ramah lingkungan serta membantu melestarikan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menilai bangunan Cafe Day n Nite Bandung yang menggunakan material peti kemas bekas berdasarkan kriteria Sumber dan Siklus Material pada Greenship Green Building Council Indonesia (GBCI). Dalam penelitian ini metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi kualitatif berupa survey lapangan dan wawancara. Analisa yang dilakukan merujuk pada kriteria Sumber dan Siklus Material menurut Greenship GBCI yang meliputi Refrigeran Foundamental, Penggunaan Gedung dan Material Bekas, Material Ramah Lingkungan, Penggunaan Refrigeran tanpa ODP, Kayu Bersertifikat, Material Prafabrikasi, dan Material Regional. Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan bahwa Cafe Day n Nite Bandung memenuhi total presentase sebesar 79% penilaian berdasarkan kriteria Sumber dan Siklus Material pada Greenshp GBCI.Kata kunci: reuse material, peti kemas, ramah lingkungan ABSTRACTThe application of reuse of materials as building materials in Indonesia is an effort to create environmentally friendly architecture. One example of using used materials is the use of used container. Used containers are very likely to be used as a basic unit in planning and designing residential and commercial architecture. Used containers may not include waste that damages the environment, because used containers can be reused and recycled. Nonetheless, container materials that are reused in buildings can make a building unique and environmentally friendly and help preserve the environment.The purpose of this study is to identify and assess the Cafe Day n Nite Bandung buildings that use used container materials based on the Sources and Material Cycle criteria at the Greenship Green Building Council Indonesia (GBCI). In this study, the research methodology used is a qualitative methodology in the form of field surveys and interviews. The analysis was carried out from the criteria for Source and Material Cycles according to the GBCI Greenship including Foundamental Refrigerants, Use of Building and Used Materials, Environmentally Friendly Materials, Use of Refrigerants without ODP, Certified Wood, Prefabricated Materials, and Regional Materials. Based on the results of the analysis, it can be concluded that Cafe Day n Nite Bandung fulfills a total percentage of 79% of the assessment based on the Sources and Material Cycle criteria at Greenshp GBCI.Keywords: reuse material, used container, environmentally friendly
PENERAPAN KONSEP ECO-ARCHITECTURE PADA PERANCANGAN DESAIN APARTEMEN SYARIAH DI KOTA MALANG Agung Prabowo Sulistiawan; Yanti Nuryani
Jurnal Arsitektur Archicentre Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Arsitektur Archicentre
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknik (F-INTEN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.939 KB)

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk Kota Malang dan berkembangnya kota tersebut secara pesat menimbulkan kebutuhan hunian yang meningkat. Demikian juga dengan banyaknya umat muslim di Kota tersebut, menimbulkan sebuah gagasan untuk membuat suatu kawasan hunian vertikal yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang menginginkan hunian modern yang religius. Permasalahan lingkungan khususnya pemanasan global menjadi topik permasalahan yang mencuat akhir-akhir ini. Dalam dunia arsitektur muncul fenomena sick building syndrome yaitu permasalahan kesehatan dan ketidak nyamanan karena kualitas udara dan polusi udara dalam bangunan yang ditempati yang mempengaruhi produktivitas penghuni, adanya ventilasi udara yang buruk, dan pencahayaan alami yang kurang. Penciptaan atau inovasi energi yang terbarukan juga menjadi latar belakang timbulnya konsep eco architecture. Gedung Hemat Energi tersebut terus digalakkan pembangunannya sebagai salah satu langkah antisipasi terhadap perubahan iklim global. Indikasi arsitektur disebut sebagai 'Eco' jika dikaitkan dengan praktek arsitektur diantaranya penggunaan renewable resources (sumber-sumber yang dapat diperbaharui), active solar photovoltaic (sel surya pembangkit listrik), teknik menutupi atap dengan taman (roof garden), teknik menutupi dinding dengan tanaman (vertical garden), rain water harvesting (pemanenan air hujan/ taman tadah hujan) dan menggunakan kerikil yang dipadatkan untuk area perkerasan. Hasil penelitian desain mengenai perancangan apartemen syariah ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan ilmiah yang bermanfaat khususnya dalam desain apartemen berbasis syariah dengan menerapkan konsep eco arsitektur.
KONSEP NATURAL HEALING THERAPY PADA DESAIN RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG Agung Prabowo Sulistiawan; Novian Budi Prasetyo
Jurnal Arsitektur Archicentre Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Arsitektur Archicentre
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknik (F-INTEN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.825 KB)

Abstract

Setiap tahunnya lebih dari 36 juta orang meninggal karena Penyakit Tidak Menular (PTM) (63% dari seluruh kematian). Secara global PTM penyebab kematian nomor satu setiap tahunnya adalah penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti: Penyakit Jantung Koroner, Penyakit Gagal jantung atau Payah Jantung, Hipertensi dan Stroke. Berdasarkan pusat data dan informasi kementrian kesehatan Republik Indonesia,estimasi jumlah penderita penyakit jantung terbesar terdapat di Provinsi Jawa Barat.Perancangan Rumah Sakit Khusus Jantung Kota Bandung yang ideal sesuai dengan fungsi dan kebutuhan merupakan suatu langkah nyata dalam memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.dengan penerapan Prinsip terapi alami pada perancangan guna memulihkan kesehatan manusia oleh alam sekitarnya.
ART & DESIGN ACADEMY Nathan Yuslan; Agung Prabowo Sulistiawan
Jurnal Arsitektur Archicentre Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Arsitektur Archicentre
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknik (F-INTEN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.849 KB)

Abstract

Perkembangan dunia art & design saat ini sangat berkembang pesat, khususnya pada bidang fashion. Perkembangan tersebut tidak luput dari peran teknologi yang semakin mempermudah masuknya tren baru pada seluruh lapisan masyarakat yang akhirnya memjadikan dunia art & deisgn ini sebagai peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Perkembangan yang pesat tersebut tentunya harus diimbangi dengan SDM yang berkualitas dengan pendidikan atau sekolah mengenai dunia art & design. Konsep umun bangunan ini yaitu mampu meciptakan harmoni antara fungsi utama bangunan pendidikan, karakteristik – karakteristik art & design serta potensi lokal disekitar. Kreatifitas menjadi bahan utama penggunanya dapat diimplementasikan kedalam tata ruang bangunan, dapat menjadi wadah yang tidak hanya menjadi tempat belajar mengajar, tetapi juga menjadi sarana untuk berkreasi, menumbuhkan percaya diri serta mengembangkan ide-ide di bidang art & deisgn dan memajukan bidang tersebut.
PENERAPAN GREEN MATERIAL DALAM MEWUJUDKAN KONSEP GREEN BUILDING PADA BANGUNAN KAFE Agung Prabowo Sulistiawan; Arif Abdur Rahman; Gildan Kantona Hamdani; Gieztha Saniy Faisal; Arie Ilham Agustian
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2018
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1004.162 KB) | DOI: 10.31848/arcade.v2i3.44

Abstract

The development of buildings is one of the largest contributors to global warming. This regard has seen in the use of building materials derived from non-renewable natural resources and the use of Ozone Depleting Substances (ODS). Therefore, it needs the regulation regarding the use of materials in buildings that lead to environmental sustainability and tailored to the stages of building material procurement. This regulation can lead to the criteria of a green building. Hence, this study focuses more on Green Material Standards on a building according to Green Building Council Indonesia (GBCI) and the application of Green Material aspects in the case study of Aruna Dine and Coffee. The purposes of this study are to determine (1) Types of building materials used in Aruna Dine and Coffee Cafe in terms of environmentally friendly materials. (2) The types of building materials used in Aruna Dine and Coffee are in accordance with environmentally friendly materials standards. (3). Advantages and disadvantages of building materials used in the cafe Aruna Dine and Coffee. (4). What are the impacts of using building materials that used in Aruna Dine and Coffee Cafe. The methodology used in this study is qualitative descriptive methods by comparing the Green Material criteria derived from the Government's policy role as well as the role of Green Building Council Indonesia (GBCI), which based on the procurement cycle of building materials. Firstly, the stage of research is selecting the object of study. Secondly, the method of data collection is in the form of observation, discussion, interview, and documentation. Thirdly, conduct data analysis using qualitative descriptive method. In this research focused on several aspects related to the aspect / category of Source & Material Cycle (MRC), in Greenship 2013 version 1.2. The result of analysis can conclude that Aruna Dine and Coffe get 5 points from 7 points of Material & Cycle Criterion (MRC), so that this building categorized in Green Building in term of green material. The results show that the concept of Green Building needed to reduce the environmental impact that can affect global warming. This study expected to be a scientific reference in designing green buildings with attention to concepts that can make the bad impact to environment. Keywords: Green Building, Green Material, Aruna Dine and Coffee Cafe. AbstrakPerkembangan bangunan merupakan salah satu sektor penyumbang terbesar terjadinya pemanasan global. Hal ini terlihat pada penggunaan material bangunan yang berasal dari sumber daya alam yang tak terbaharukan serta penggunaan Bahan Perusak Ozon (BPO). Untuk itu, diperlukan aturan yang jelas mengenai penggunaan material pada bangunan yang mengarahkan pada keberlanjutan lingkungan dan disesuaikan dengan tahapan pengadaan bangunan. Aturan ini kemudian dapat mengarah pada kriteria bangunan hijau/Green Building. Oleh karena itu, penelitian ini lebih memfokuskan pada standar Green Material pada sebuah bangunan menurut Green Building Council Indonesia (GBCI) dan penerapan aspek Green Material pada bangunan studi kasus Aruna Dine and Coffee.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1). Jenis-jenis material bangunan yang digunakan pada Kafe Aruna Dine and Coffee ditinjau dari segi material ramah lingkungan. (2). Jenis  material-material bangunan yang digunakan pada kafe Aruna Dine and Coffee yang sudah sesuai standar material ramah lingkungan. (3). Kelebihan dan kekurangan material-material bangunan yang digunakan pada kafe Aruna Dine and Coffee. (4). Apa saja dampak penggunaan material-material bangunan yang digunakan pada kafe Aruna Dine and Coffee. Metodologi yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptiif kualitatif dengan cara membandingkan kriteria Green Material yang berasal dari peran kebijakan Pemerintah serta peran Green Building Council Indonesia (GBCI) yang didasarkan pada siklus pengadaan material bangunan. Pertama, tahapan penelitiannya adalah pemilihan objek studi. Kedua, metode pengambilan data dengan cara observasi, diskusi, wawancara, dan dokumentasi. Ketiga, analisis data dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini difokuskan pada beberapa hal yang berkaitan dengan aspek/kategori Sumber & Siklus Material (MRC), dalam Greenship 2013 versi 1.2. Dari hasil analisa yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa Kafe Aruna Dine and Coffe mendapatkan 5 poin dari 7 poin kriteria Sumber & Siklus Material (Material Resources & Cycle/MRC), sehingga bangunan tersebut dapat dikategorikan kedalam bangunan Green Building bila ditinjau dari segi materialnya.Hasil penelitian menunjukan bahwa konsep Green Building sangat diperlukan untuk mengurangi dampak lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap pemanasan global. Kajian ini diharapkan dapat menjadi rujukan ilmiah dalam mendesain bangunan hijau  dengan  memperhatikan konsep yang tidak berdampak buruk bagi lingkungan.Kata Kunci : Green Building, Green Material, Kafe Aruna Dine and Coffe.
PERANCANGAN COMMUNAL SPACE FPIK IPB DRAMAGA SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LAHAN TERBENGKALAI Rifa Ayra Sukmawan; Agung Prabowo Sulistiawan
Jurnal Arsitektur Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2523.192 KB) | DOI: 10.59970/jas.v15i1.90

Abstract

 Sesuai dengan dampak Pandemi Covid-19 banyak infrastruktur rusak yang perlu dibangun dan kembali beroperasi. Gedung FPIK IPB merupakan salah satu Gedung Pendidikan yang dimiliki oleh kampus IPB Dramaga. Setiap kampus memiliki ruang beraktifitas mahasiswa, salah satunya adalah ruang komunal. Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada perancangan ruang komunal yang bersifat interaktif untuk menjadi salah satu indikator terhadap keberlanjutan sosial di Gedung FPIK IPB. Tujuan penelitian ini adalah mendesain ruang komunal pada lahan terbengkalai berdasarkan bentukan-bentukan yang tercipta dari fungsi utama ataupun fungsi-fungsi yang ada dalam ruangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menerapkan Form Follow Function Theory yang erat kaitannya dengan gaya arsitektur modern dalam merancang ruang-ruang komunal pada Gedung FPIK IPB . Hasil penelitian ini adalah rancangan bangunan ruang komunal di Gedung FPIK IPB yang berada pada basement dan amphitheater dengan menerapkan konsep hybrid yaitu penggabungan (adaptif blending) dua atau lebih teori, fungsi dan bentuk yang berbeda menjadi suatu fungsi serta bentuk baru. Perancangan ini memperhatikan kebutuhan untuk bisa menampung beragam aktifitas penggunanya dengan tampilan visual dan fungsional sehingga menjadi daya Tarik dan menciptakan sudut ruang positif