<![CDATA[Paradigma pendidikan abad ke-21 mengalami pergeseran signifikan dengan menekankan keterampilan 4C (critical thinking, creativity, communication, dan collaboration) yang menuntut guru untuk beradaptasi terhadap perubahan kurikulum, meningkatnya beban administrasi, penegakan hak asasi manusia (HAM) di sekolah, serta percepatan transformasi digital dalam pembelajaran. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa guru masih menghadapi kendala berupa tekanan administratif, keterbatasan sarana, serta rendahnya dukungan terhadap penguatan literasi digital dan nilai kemanusiaan dalam praktik pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui teknik wawancara terhadap tiga guru dari berbagai lembaga pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan profesi guru di abad 21 bersifat multidimensional, meliputi aspek kebijakan (kurikulum), struktural (administrasi), moral (HAM), dan teknologi (era digital). Guru dituntut memiliki kemampuan adaptif, reflektif, dan kreatif agar mampu menyesuaikan strategi pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan zaman. Artikel ini diharapkan memberikan pemahaman komprehensif mengenai dinamika profesi guru abad 21 serta menjadi rujukan bagi akademisi, praktisi pendidikan, dan pembuat kebijakan dalam merumuskan strategi pendidikan yang relevan, humanis, dan berkelanjutan guna memperkuat profesionalisme guru di era global.]]>
