Sebab distribusi tenaga listrik merupakan sistem tenaga listrik yang menyalurkan energi listrik ke konsumen, untuk menjaga pendistribusian tenaga listrik agar tidak terganggu maka sistem proteksi yang terpasang pada jaringan distribusi tenaga listrik harus bekerja secara maksimal. Koordinasi antara peralatan proteksi yang terpasang pada jaringan distribusi tenaga listrik sangat berpengaruh pada kualitas pendistribusian energi listriknya. Oleh karena itu, sistem proteksi harus memiliki tingkat selektifitas, ekonomis, kecepatan bereaksi, dan tingkat kepekaan yang tinggi sehingga sistem proteksi yang dipasang dapat dikatakan handal. Proteksi yang digunakan adalah OCR (Over Current Relay) dan GFR (Ground Fault Relay) yaitu relai yang berfungsi memberi perintah PMT untuk membuka, sehingga saluran yang terganggu dipisahkan dari jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai setting relai, pengaturan waktu kerjanya, serta mendapatkan perbandingan data setting lapangan dengan data perhitungan manual antara OCR (Over Current Relay) dan GFR (Ground Fault Relay) pada sistem proteksi penyulang. Penelitian dan pengumpulan data ini dilaksanakan di ULTG Panakukkang, Gardu Induk Borongloe, UP3 Makassar, dan ULP Sungguminasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penentuan nilai setting relai OCR (Over Current Relay) dan GFR (Ground Fault Relay) dilakukan dengan menghitung impedansi ekivalen jaringan penyulang untuk mendapatkan arus gangguan hubung singkat sebagai dasar penetapan waktu kerja relai (TMS). Nilai TMS yang diperoleh untuk OCR (Over Current Relay) sisi incoming adalah 0,199 detik dan sisi penyulang sebesar 0,174 detik, sedangkan untuk GFR (Ground Fault Relay) masing-masing sebesar 0,203 detik dan 0,092 detik. Koordinasi waktu kerja antara relai sisi penyulang dan sisi incoming belum sepenuhnya sesuai dengan standar grading time yang ideal (0,35–0,4 detik), karena selisih waktu yang diperoleh justru melebihi batas tersebut, yaitu 0,533 detik untuk OCR (Over Current Relay) dan 0,582 detik untuk GFR (Ground Fault Relay). Selain itu, terdapat perbedaan antara hasil setting relai berdasarkan data lapangan dan hasil perhitungan, yang umumnya masih dalam batas wajar, kecuali pada OCR (Over Current Relay) sisi penyulang yang menunjukkan perbedaan cukup besar akibat pengaruh nilai beban.