Lapisan perkerasan beraspal yang saat ini banyak digunakan di Indonesia adalah lapis perkerasan beton aspal atau laston. Laston merupakan campuran yang bahan pembentuknya terdiri dari aspal, agregat kasar, agregat halus, dan bahan pengisi. Salah satu alterrnatif yang dapat digunakan sebagai subtitusi ialah abu ampas sagu. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik dan kuat tarik tidak langsung campuran aspal beton (AC-WC) dengan menggunakan variasi indeks kehalusan abu ampas sagu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode eksperimen laboratorium. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengujian Marshall Test memiliki nilai stabilitas tertinggi pada variasi indeks kehalusan 1,075 pada subtitusi 6% yakni 1095,47 kg. Nilai flow mengalami peningkatan pada indeks kehalusan 1,334 dengan flow tertinggi yaitu 3,70 mm pada subtitusi bahan tambah 4%. Nilai density mengalami peningkatan pada indeks kehalusan 1,075 dengan nilai density tertinggi 2,29 kg pada penambahan abu ampas sagu 6%. Hasil uji kuat tarik tidak langsung menunjukkan nilai indeks kehalusan abu ampas sagu 1,160 pada subtitusi filler 6% mencapai kuat tarik maksimum sebesar 202932,02 Kpa.