Transformasi digital menuntut organisasi untuk memiliki sumber daya manusia yang adaptif, inovatif, dan mampu belajar secara cepat. Dalam konteks tersebut, manajemen perubahan tidak lagi cukup dilakukan secara struktural saja, tetapi memerlukan pendekatan holistik yang menyelaraskan aspek budaya, kepemimpinan, kompetensi, dan sistem kerja. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi manajemen perubahan holistik dalam membentuk adaptabilitas karyawan berbasis learning agility pada era transformasi digital. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan analisis tematik terhadap penelitian nasional dan internasional terkait implementasi learning agility, pengembangan SDM berbasis digital, serta perubahan organisasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa strategi yang efektif meliputi: (1) kepemimpinan transformasional yang mendorong budaya inovasi, keberanian mengambil risiko, dan keterbukaan terhadap perubahan; (2) lingkungan kerja yang mendukung continuous learning melalui pelatihan digital, kolaborasi tim, dan manajemen pengetahuan; (3) sistem evaluasi kinerja yang menilai kemampuan adaptasi, kreativitas, serta kecepatan belajar; dan (4) penggunaan teknologi untuk otomasi, data-driven decision making, dan peningkatan produktivitas. Selain itu, learning agility terbukti menjadi faktor kunci dalam mempercepat penyesuaian karyawan terhadap teknologi baru, pola kerja digital, serta perubahan struktur organisasi. Dengan demikian, manajemen perubahan holistik berbasis learning agility mampu meningkatkan daya saing organisasi, memperkuat kapasitas SDM, dan memastikan keberlanjutan transformasi digital.