Amodia, Gina Amara
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Manajemen Adaptasi dalam Komuniksi Antarbudaya Santri Baru di Pondok Pesantren Putri Annur 2 Almurtadlo Malang Chusniyah, Ilma Ni’matul; Widayati, Sri; Aditya, Feriz Rizki; Oktarina, Riesta Ayu; Amodia, Gina Amara
Journal of Communication Research Vol. 1 No. 2 (2025): October
Publisher : Yayasan Lentera Avanya Nagari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61105/jcr.v1i2.221

Abstract

Penelitian ini berangkat dari permasalahan kompleks yang dihadapi santriwati baru dalam proses adaptasi budaya di Pondok Pesantren Putri Annur 2 Al-Murtadlo Malang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam proses adaptasi budaya santriwati baru, termasuk tahapan, hambatan, dan strategi komunikasi antarbudaya yang efektif untuk memfasilitasi adaptasi tersebut. Penelitian ini mengunakan teori adaptasi budaya Young Yun Kim dan teori uncertainty management Gudykunst. Menggunakan metode kualitatif deskriptif, teknik purposive sampling informan yang akan diwawancarai yaitu santriwati baru tingkat MTs dan MA, santri senior, dan ustadzah/pengasuh. Pengumpulan data diperoleh dengan dokumentasi, wawancara mendalam dan observasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model interaktif Miles & Huberman. Hasil penelitian didapatkan tiga tahapan dalam adaptasi santriwati baru yaitu : culture shock, penyesuaian dan pertumbuhan. Hambatan dalam proses adaptasi santriwatibaru seperti terdapatnya perbedaan bahasa dan logat yang memicu kesalahpahaman, stereotip budaya dan prasangka antardaerah dan tekanan sosial akibat aturan yang ketat dan information overload selama masa orientasi menimbulkan kecemasan serta ketidakpastian. Hasil penelitian ini memberikan wawasan teoritis dalam kajian komunikasi antarbudaya dan rekomendasi praktis bagi pengelola pesantren untuk mendukung proses adaptasi santri baru secara lebih optimal, menciptakan lingkungan yang inklusif dan kondusif untuk pembelajaran. Komunikasi antarbudaya yang efektif berperan sebagai kunci utama dalam mengelola kecemasan, mengurangi ketidakpastian, dan membangun identitas baru santri sebagai bagian dari komunitas pesantren. This study stems from the complex problems faced by new female students in the process of cultural adaptation at the Annur 2 Al-Murtadlo Islamic Boarding School for Girls in Malang. This study aims to analyze in depth the process of cultural adaptation of new female students, including the stages, obstacles, and effective intercultural communication strategies to facilitate this adaptation. This study uses Young Yun Kim's cultural adaptation theory and Gudykunst's uncertainty management theory. Using a descriptive qualitative method, the purposive sampling technique was used to select informants to be interviewed, namely new female students at the MTs and MA levels, senior students, and female teachers/caregivers. Data collection was obtained through documentation, in-depth interviews, and observation. Data analysis in this study used the Miles & Huberman interactive model. The results of the study found three stages in the adaptation of new female students, namely: culture shock, adjustment, and growth. Obstacles in the adaptation process of new female students include language and dialect differences that cause misunderstandings, cultural stereotypes and regional prejudices, and social pressure due to strict rules and information overload during the orientation period, which cause anxiety and uncertainty. The results of this study provide theoretical insights into the study of intercultural communication and practical recommendations for boarding school administrators to support the adaptation process of new students more optimally, creating an inclusive and conducive environment for learning. Effective intercultural communication plays a key role in managing anxiety, reducing uncertainty, and building a new identity for students as part of the boarding school community.