Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tinjauan Yuridis Terhadap Kedudukan Sertipikat Tanah Elektronik dalam Hukum Acara Perdata sebagai Alat Bukti Otentik di Indonesia Sinta Kaniyawati
Journal of Literature Review Vol. 1 No. 1 (2025): JUNI 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sertifikat yang merupakan produk akhir dari tata cara pendaftaran hak atas tanah, berfungsi sebagai alat bukti kuat yang mendukung pemilik hak pada saat percobaan tanah dan juga sebagai bukti kepemilikan. Peraturan Nomor 1 Tahun 2021 Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Permen ATR/BPN) mengatur penggunaan sertifikat tanah elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan sertipikat elektronik sebagai alat bukti dalam hukum acara perdata di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian normatif yaitu penelitian yang difokuskan untuk menganalisis penerapan kaidah-kaidah atau norma- norma dalam hukum positif. Data primer bersumber dari undang-undang, peraturan pemerintah dan peraturan Menteri. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kedudukan sertipikat elektronik dalam hukum acara perdata dapat diterima sebagai alat bukti yang sempurna sebagai perluasan dari alat bukti dalam hukum acara yang selama ini berlaku. Untuk menjamin kejelasan hukum dalam proses pembuktian gugatan perdata, maka diperlukan pengaturan yang lebih jelas mengenai surat elektronik. Peraturan ini harus menjelaskan keadaan di mana surat elektronik dapat diterima sebagai bukti.
Kolaborasi Mahasiswa KKN UNNES GIAT 13 dengan Kelompok PKK dan Bidan Desa dalam Program Kakak Asuh Stunting Daniel Bryan Massardi Pradana; Mohammad Harjuno Asmoro Raharjo; Falih Aly Mufid; Novita Fitriani Setyoningrum; Sinta Kaniyawati; Elsa Meylani; Nia Novita; Ajeng Niken Hapsari; Aulia Mukharomah; Isyania Widayanti; Nimas Ayu Pawestri Atmaja; Satria Bayu Pamungkas; Nursiwi Nugraheni
PADMA Vol 5 No 1 (2025): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PADMA)
Publisher : LPPM Politeknik Piksi Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56689/padma.v5i1.2254

Abstract

Stunting is a major health threat in rural Indonesia due to structural, socioeconomic challenges, and poor access to healthcare. A qualitative descriptive study in Daleman Village, Sukoharjo, explored a collaborative program between UNNES GIAT 13 students, PKK cadres, and village midwives through an integrated stunting foster parent model at the neighborhood health post (Posyandu), using participant observation, in-depth interviews, and document analysis. Results indicated strengthening social capital, health knowledge transfer, nutrition advocacy, pentahelix collaboration, increased Posyandu participation, and changes in childcare and monitoring practices to reduce disparities in stunting prevention.