Nio Nilasari Nur Valentin
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Managing Educational Quality through SWOT Analysis: A Case Study at SMA Negeri 3 Ponorogo Nio Nilasari Nur Valentin; Adi Pradana; Muhammad Thoyib
At-Takwin: Journal of Islamic Education Studies Vol. 1 No. 1 (2025): June
Publisher : CV. Kayaswara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.65097/at-takwin.v1i1.31

Abstract

SMA Negeri 3 Ponorogo merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menghadapi tantangan dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan kurikulum agar dapat terus menjaga dan meningkatkan mutu layanan pendidikan. Tantangan tersebut muncul seiring dengan dinamika kebijakan nasional, implementasi Kurikulum Merdeka, dan meningkatnya persaingan antar sekolah dalam memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data diperoleh dari berbagai pihak yang terlibat langsung dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, yaitu kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, dan guru. Data dianalisis menggunakan model Miles, Huberman, dan Saldana, yang meliputi proses kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi data. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan SMA Negeri 3 Ponorogo dalam menghadapi perubahan kurikulum serta upaya yang dilakukan dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang memengaruhi mutu pendidikan di sekolah tersebut, serta merumuskan strategi yang dapat diterapkan dalam menghadapi dinamika kebijakan kurikulum dan perkembangan sistem pendidikan nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMA Negeri 3 Ponorogo memiliki sejumlah kekuatan terutama pada aspek kualitas guru, ketersediaan infrastruktur pembelajaran yang memadai, serta dukungan kepemimpinan yang partisipatif dalam pengambilan keputusan. Namun, penelitian juga menemukan adanya kelemahan, terutama dalam hal kesiapan menghadapi perubahan kurikulum. Dari sisi eksternal terdapat peluang besar berupa dukungan kebijakan pemerintah terhadap Kurikulum Merdeka serta adanya potensi kerja sama eksternal dengan pihak industri dan institusi pendidikan lainnya. Meskipun demikian sekolah juga menghadapi ancaman dari ketidakpastian regulasi dan resistensi terhadap perubahan yang dapat menghambat kelancaran implementasi kurikulum baru.