Salah satu faktor rendahnya produktivitas jagung di Provinsi Gorontalo adalah serangan berbagai penyakit tanaman. Selama ini, pengendalian penyakit masih banyak bergantung pada penggunaan pestisida kimia, yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Sebagai upaya alternatif, pemanfaatan kompos Trichoderma reesei dapat digunakan sebagai agen pengendali hayati penyakit tanaman. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh aplikasi kompos Trichoderma reesei terhadap jenis, kejadian, dan intensitas serangan penyakit pada tanaman jagung. Penelitian dilakukan melalui pengamatan visual gejala penyakit, identifikasi mikroskopis patogen, serta analisis kejadian dan intensitas penyakit selama 12 minggu setelah tanam (MST). Empat jenis penyakit di pertanaman jagung yaitu karat daun (Puccinia sorghi), bulai (Peronosclerospora maydis), hawar daun (Helminthosporium maydis), dan bercak daun (Curvularia sp.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi kompos Trichoderma reesei isolat TZ31DU1 secara konsisten mampu menekan kejadian dan intensitas keempat penyakit tersebut dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Tidak ditemukan gejala karat daun pada perlakuan TZ31DU1, sedangkan intensitas tertinggi bercak daun pada kontrol mencapai 63,33% dan hanya 46,66% pada TZ31DU1. Hal ini menunjukkan efektivitas kompos Trichoderma reesei dalam menghambat perkembangan patogen. Temuan ini menegaskan bahwa kompos Trichoderma reesei memiliki potensi tinggi sebagai agen hayati dalam sistem budidaya jagung ramah lingkungan dan berkelanjutan.