Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Layanan Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi Masalah Belajar dan Pribadi Siswa Di SMP Negeri 1 Karawang Timur Muhammad Lutfi Ramdani; Inayah Thohiroh; Luthfiana Salwa Aulia; Maya Khoirunnisa; Nur Aini Farida
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 3 No. 11 (2025): GJMI - NOVEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v3i11.1861

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan layanan bimbingan dan konseling (BK) dalam mengatasi masalah belajar dan pribadi siswa. Masalah belajar dan pribadi yang dialami siswa sering menjadi penghalang dalam pencapaian prestasi akademik dan perkembangan karakter yang optimal. Oleh karena itu, peran guru BK sangat penting dalam membantu siswa menghadapi dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan guru BK, observasi kegiatan layanan BK, serta dokumentasi pelaksanaan program BK di sekolah. Subjek penelitian meliputi siswa yang mengalami masalah belajar dan pribadi serta guru BK yang terlibat dalam proses pendampingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam berbagai bentuk, seperti bimbingan individu, bimbingan kelompok, konseling individu, serta layanan informasi. Strategi yang digunakan meliputi pendekatan preventif, kuratif, dan perkembangan. Layanan ini terbukti efektif dalam membantu siswa mengatasi kesulitan belajar seperti rendahnya motivasi, kesulitan memahami materi pelajaran, dan kurangnya kemampuan dalam manajemen waktu belajar. Di sisi lain, layanan ini juga membantu siswa mengatasi masalah pribadi seperti rendahnya kepercayaan diri, konflik dengan teman sebaya, serta tekanan dari lingkungan keluarga. Oleh karena itu, layanan BK memiliki peran yang sangat krusial dalam membantu siswa menghadapi tantangan-tantangan ini. Meskipun begitu,ada beberapa tantangan yang cukup besar seperti keterbatasan sumber daya rasio konselor yang tidak seimbang jika dibandingkan dengan jumlah siswa dan layanan yang ada lebih menekankan pada kasus yang telah terjadi. Untuk menangani masalah tersebut, sekolah menerapkan sistem kerja sma yang bertingkat antara guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK. Walaupun pelaksanaan layanan BK menghadapi tantangan terkait sumber daya dan kualifikasinya, fungsi BK yang bersinergi dapat memberikan dampak yang positif dalam membangun individu secara akademis, pribadi, dan sosial.
Tinjauan Literatur: Peran Guru Sebagai Agen Perubahan dalam Pembelajaran Seni Budaya Berbasis Nilai Islam. Ilham Mukhtar Sya’bani; Maya Khoirunnisa; Mawar Setiawati; Muhammad Fadlan fadilla; Abdul Azis
JURNAL ILMIAH EKONOMI, MANAJEMEN, BISNIS DAN AKUNTANSI Vol. 2 No. 6 (2025): November
Publisher : CV. KAMPUSA AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jemba.v2i6.1590

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran pengajar dalam mendorong perubahan dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam pengajaran seni dan budaya. Di era globalisasi, seni budaya dalam PAI makin tersisih oleh budaya populer yang kurang sejalan dengan nilai moral, sehingga kurang efektif membentuk karakter siswa. Hal ini turut berkaitan dengan melemahnya nilai spiritual dan meningkatnya kekerasan di sekolah. Kondisi tersebut menimbulkan keraguan terhadap fungsi PAI sebagai benteng moral, sehingga diperlukan inovasi guru agar seni budaya Islami kembali relevan dan berdampak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti bagaimana pengajar berfungsi sebagai agen perubahan yang berhubungan dengan pengembangan seni budaya Islam di institusi pendidikan. Metode yang diterapkan bersifat kualitatif dengan mengandalkan tinjauan pustaka terhadap literatur yang relevan dari tahun 2019 sampai 2025, kemudian diikuti dengan analisis konten guna mengenali, mengelompokkan, dan menginterpretasikan hasil yang ditemukan. Temuan menunjukkan bahwa pengajar berperan sebagai contoh dan pengubah nilai melalui inovasi dalam pengajaran seni Islam seperti kaligrafi dan teater edukatif yang menggabungkan nilai-nilai agama, estetika, serta tradisi lokal. Implikasi dari penelitian ini menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas pengajar, pengintegrasian kurikulum seni dan Pendidikan Agama Islam, serta kebijakan sekolah yang mendukung contoh baik dan kreativitas untuk membentuk karakter spiritual dan budaya para siswa.