Penelitian ini mengkaji peran pengajar dalam mendorong perubahan dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam pengajaran seni dan budaya. Di era globalisasi, seni budaya dalam PAI makin tersisih oleh budaya populer yang kurang sejalan dengan nilai moral, sehingga kurang efektif membentuk karakter siswa. Hal ini turut berkaitan dengan melemahnya nilai spiritual dan meningkatnya kekerasan di sekolah. Kondisi tersebut menimbulkan keraguan terhadap fungsi PAI sebagai benteng moral, sehingga diperlukan inovasi guru agar seni budaya Islami kembali relevan dan berdampak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti bagaimana pengajar berfungsi sebagai agen perubahan yang berhubungan dengan pengembangan seni budaya Islam di institusi pendidikan. Metode yang diterapkan bersifat kualitatif dengan mengandalkan tinjauan pustaka terhadap literatur yang relevan dari tahun 2019 sampai 2025, kemudian diikuti dengan analisis konten guna mengenali, mengelompokkan, dan menginterpretasikan hasil yang ditemukan. Temuan menunjukkan bahwa pengajar berperan sebagai contoh dan pengubah nilai melalui inovasi dalam pengajaran seni Islam seperti kaligrafi dan teater edukatif yang menggabungkan nilai-nilai agama, estetika, serta tradisi lokal. Implikasi dari penelitian ini menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas pengajar, pengintegrasian kurikulum seni dan Pendidikan Agama Islam, serta kebijakan sekolah yang mendukung contoh baik dan kreativitas untuk membentuk karakter spiritual dan budaya para siswa.