Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN ANGKA KEJADIAN DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUKIT HINDU Nihin, Nuryadi Saputra; Frisilia, Melisa; Prasida , Dita Wasthu
KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/knowledge.v5i4.7473

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a viral infection transmitted by Aedes aegypti mosquitoes and remains a major public health concern in Indonesia due to its potential to cause outbreaks and fatalities. In 2024, Bukit Hindu Public Health Center in Palangka Raya City recorded 79 DHF cases and 2 deaths, making it one of the highest among the 11 health centers in the region. This study aims to examine the correlation between the community’s knowledge level and attitudes with the incidence rate of DHF within the Bukit Hindu Health Center’s working area. The research employed a survey method using a case-control design. Respondents were selected through purposive sampling, with a total of 96 participants, consisting of 48 cases and 48 controls. Data were collected using a structured questionnaire and analyzed through the Spearman Rank correlation test. The results revealed a p-value of 0.001 (p < 0.05), indicating a significant correlation between knowledge level and DHF incidence, as well as between attitude and DHF incidence. The correlation coefficients were (r) = –0.664 for knowledge and (r) = –0.657 for attitude, suggesting a strong negative relationship — the better the knowledge and attitude toward DHF prevention, the lower the incidence rate. Therefore, enhanced and broader health promotion efforts through social media and modern electronic educational platforms are recommended to effectively reach a wider audience. ABSTRAKDemam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Hingga kini, DBD masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia karena kerap menimbulkan kejadian luar biasa dan berpotensi menyebabkan kematian. Berdasarkan data tahun 2024, Puskesmas Bukit Hindu Kota Palangka Raya mencatat 79 kasus DBD dengan 2 kasus kematian dari total 11 puskesmas yang ada di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat dengan angka kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Bukit Hindu. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan case control. Penentuan responden dilakukan melalui teknik purposive sampling dengan jumlah 96 sampel, terdiri atas 48 responden kasus dan 48 responden kontrol. Instrumen penelitian berupa kuesioner terstruktur, dan analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil uji menunjukkan p-value sebesar 0,001 (p < 0,05), yang berarti terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dan angka kejadian DBD, serta hubungan signifikan antara sikap dan angka kejadian DBD. Nilai koefisien korelasi (r) sebesar –0,664 untuk pengetahuan dan –0,657 untuk sikap menunjukkan adanya korelasi negatif yang kuat, artinya semakin baik pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pencegahan DBD, maka semakin rendah angka kejadiannya. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan yang lebih masif, terutama melalui media sosial dan platform edukasi digital, agar pesan pencegahan DBD dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN MEMBAYAR IURAN JKN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III PALANGKARAYA Yuwanawati, Puji; Frisilia, Melisa; Prasida , Dita Wasthu
KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/knowledge.v5i4.7502

Abstract

The National Health Insurance (JKN) program is a government initiative aimed at achieving Universal Health Coverage (UHC). One factor influencing premium payment compliance is the participants’ level of knowledge. At Bhayangkara TK III Hospital Palangka Raya, 566 self-enrolled participants were recorded to have overdue payments between January 1 and April 28, 2025. This study used a correlational design with a cross-sectional approach. The population consisted of 87 JKN participants, and 46 respondents were selected using accidental sampling. A structured questionnaire was used to collect data, which were then analyzed using the Chi-Square test and Fisher’s Exact Test at a 0.05 significance level. Most respondents had good knowledge (80.4%), followed by moderate (17.4%) and poor (2.2%) levels. Compliance with premium payments was categorized as compliant (8.7%), moderately compliant (50.0%), and poorly compliant (41.3%). A significant relationship was found between knowledge level and compliance in paying JKN premiums (Pearson Chi-Square p < 0.004; Fisher’s Exact Test p = 0.004; Likelihood Ratio p = 0.001). However, the Linear-by-Linear Association test showed no linear correlation (p = 0.288). There is a significant but non-linear relationship between participants’ knowledge and their compliance in paying JKN premiums. It is recommended that BPJS Kesehatan (Indonesia’s National Health Insurance Agency) enhance educational and outreach efforts to improve awareness and payment behavior among self-enrolled participants, supporting the sustainability of the JKN program. ABSTRAKProgram Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan upaya pemerintah mewujudkan Universal Health Coverage (UHC). Salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan membayar iuran adalah tingkat pengetahuan peserta. Di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Palangka Raya tercatat sebanyak 566 peserta mandiri menunggak iuran dari 1 Januari hingga 28 April 2025. Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh peserta JKN sebanyak 87 orang. Sampel diambil menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah 46 responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner, dan data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan Fisher’s Exact Test pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori baik (80,4%), cukup (17,4%), dan kurang (2,2%). Sementara itu, tingkat kepatuhan membayar iuran JKN terdiri dari kategori patuh (8,7%), cukup patuh (50,0%), dan kurang patuh (41,3%). Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan membayar iuran JKN dengan nilai Pearson chi-square p < 0,004, Fisher’s Exact Test p-value = 0,004. Nilai Likelihood Ratio sebesar p = 0,001. Namun, uji Linear-by-Linear Association p = 0,288 menunjukkan tidak ada hubungan linier antar variabel. Tingkat pengetahuan berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan membayar iuran JKN namun tidak secara linier. Disarankan agar BPJS Kesehatan meningkatkan upaya edukasi dan sosialisasi kepada peserta mandiri tentang pentingnya membayar iuran JKN tepat waktu melalui penyebaran informasi komunikatif dan mudah dipahami serta pendekatan yang bersifat persuasif dan berkelanjutan agar mendorong perubahan sikap dan perilaku peserta dalam membayar iuran sehingga mendukung keberlangsungan Program JKN secara optimal.