Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Interpretasi Fenomenologis dari Perspektif Siswa pada Materi Listrik Dinamis di Sekolah Menengah Atas Rini Afridamayanti Supomo
Jurnal Ilmiah IPA dan Matematika (JIIM) Vol. 3 No. 2 (2025): Mei
Publisher : Perkumpulan Cendekia Muda Kreatif Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali secara mendalam esensi pengalaman siswa (fenomenologi) dalam memahami konsep-konsep abstrak Listrik Dinamis di SMA Negeri 1 Buntu Pane, dengan fokus pada akar miskonsepsi dari perspektif siswa. Miskonsepsi dalam Fisika seringkali bersifat persisten karena berakar pada intuisi dan pengalaman sehari-hari (commonsense knowledge). Penelitian ini menggunakan desain Studi Fenomenologis Kualitatif Interpretatif yang melibatkan 15 siswa kelas XII IPA yang teridentifikasi mengalami miskonsepsi pada materi Listrik Dinamis (Arus, Tegangan, Hambatan, Hukum Ohm, dan Rangkaian). Data dikumpulkan melalui Wawancara Eksploratif Semi-Terstruktur yang diikuti oleh Tes Diagnostik Tiga Tingkat (Three-Tier Diagnostic Test) untuk memvalidasi keberadaan miskonsepsi, serta Analisis Sketsa Konseptual yang dibuat siswa. Hasil penelitian mengidentifikasi tiga akar miskonsepsi fenomenologis: (1) The Sinking Energy Model: Siswa mempersepsikan energi listrik ‘habis’ dalam proses, bukan berubah bentuk (attenuation model); (2) Consumption vs. Flow Confusion: Kebingungan antara kecepatan aliran (arus) dan jumlah energi yang digunakan (tegangan/hambatan); dan (3) Linear Causality Bias: Kecenderungan untuk melihat rangkaian sebagai proses sekuensial satu arah, mengabaikan sifat interdependensi sistemik. Studi menyimpulkan bahwa miskonsepsi berakar pada metode analogi yang tidak tepat yang digunakan guru dan dominasi pendekatan matematis yang mengabaikan pemahaman konseptual.
Model Kolaborasi Pengawas dan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Budaya Mutu Akademik Dahliana Pohan; Rini Afridamayanti Supomo; Nurchaidah, Nurchaidah
Jurnal Kepengawasan, Supervisi dan Manajerial (JKSM) Vol. 3 No. 3 (2025): Agustus
Publisher : Perkumpulan Cendekia Muda Kreatif Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61116/jksm.v3i3.756

Abstract

Budaya mutu akademik yang kuat di Sekolah Menengah Atas (SMA) sangat bergantung pada efektivitas kepemimpinan sekolah dan sistem kepengawasan yang suportif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menganalisis model kolaborasi antara pengawas dan kepala sekolah melalui pendekatan Professional Learning Community (PLC) sebagai strategi untuk meningkatkan budaya mutu akademik di SMAN 1 Buntu Pane Asahan. Pendekatan PLC yang diusulkan berfokus pada lima dimensi: shared mission and vision, collective inquiry, collaborative teams, action orientation, dan results orientation. Penelitian ini menggunakan desain penelitian dan pengembangan (Research and Development - R&D) dengan subjek kepala sekolah, pengawas, dan 20 guru inti. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan skala penilaian (pre-test dan post-test) terhadap budaya mutu akademik (fokus pada kualitas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran) selama satu semester. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Model Kolaborasi Pengawas-KS berbasis PLC menghasilkan peningkatan signifikan pada skor budaya mutu akademik (dengan rata-rata peningkatan 28% dari skor pre-test). Peningkatan paling menonjol tercatat pada dimensi collective inquiry dan collaborative teams, di mana pengawas dan kepala sekolah aktif memfasilitasi guru untuk mengidentifikasi masalah belajar siswa berbasis data dan mencari solusi bersama. Model PLC ini dinilai efektif oleh partisipan karena menciptakan ruang coaching yang terstruktur dan berkelanjutan, yang bertentangan dengan supervisi tradisional yang episodic. Penelitian ini merekomendasikan adopsi Model Kolaborasi Pengawas-KS berbasis PLC sebagai kerangka kerja resmi untuk pengembangan profesional guru berbasis sekolah di jenjang SMA.