J, Johan
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Teodisi Allah Sebagai Bantahan terhadap Hukum Retribusi Dalam Kitab Ayub Fransiska, Ni Nyoman; Sukadana, Gusti Ngurah; J, Johan
REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 3 No. 2 (2025): REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAKPN Sentani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69748/jrm.v3i2.419

Abstract

Penderitaan adalah aspek yang tidak dapat diprediksi dan tidak terhindarkan dalam kehidupan manusia, termasuk dalam kehidupan orang Kristen. Namun, interpretasi tentang penderitaan seringkali sangat bervariasi. Banyak tradisi agama memandang penderitaan sebagai konsekuensi dari dosa atau hukuman ilahi berdasarkan prinsip teologi retributif (hukum sebab-akibat), yang telah lama menjadi subjek perdebatan teologis. Indonesia pemahaman perspektif ini masih dominan, menciptakan kesenjangan pemahaman tentang penderitaan dalam konteks Kristen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep teodisi dan anti-teodisi dalam Kitab Ayub guna memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang penderitaan orang beriman. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan penelitian perpustakaan untuk menganalisis teodisi dalam Kitab Ayub. Metode ini berfokus pada interpretasi teks yang mendalam, yang memerlukan pemahaman komprehensif melalui analisis hermeneutik dan eksegesis Alkitab. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Allah mengizinkan penderitaan dan cobaan yang dialami oleh orang-orang beriman untuk tiga tujuan. Penderitaan itu untuk agar manusia mengakui kekuasaan-Nya, Kemurnian iman, dan dalam penderitaan harus tetap rendah hati untuk mengandalkan Tuhan. Maka disimpulkan bahwa teodisi dalam Kitab Ayub berfungsi sebagai argumen kontra terhadap teologi pembalasan, menunjukkan bahwa penderitaan tidak selalu merupakan hukuman atas dosa, tetapi dapat berfungsi sebagai disiplin ilahi, proses pembentukan iman, dan sarana untuk mengembangkan kerendahan hati di hadapan kedaulatan Allah.