Sukadana, Gusti Ngurah
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MENJADI SERUPA DENGAN KRISTUS Sukadana, Gusti Ngurah
Jurnal Penggerak Vol. 4 No. 1 (2018): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62042/jtp.v4i1.34

Abstract

Kajian pustaka terkait dengan keserupaan dengan Yesusdikaji dari beberapa buku atau sumber antara lain: Pertama, Bukudengan judul Just Like Jesus (Persis Seperti Yesus), karya Max Lucado.Diterjemahkan oleh Dra. Connie Item Corputty, terbitan Interaksara.Kedua, buku yang berjudul Yesus Sang Radikal, Karya R.T.France.Diterjemahkan oleh: P.G Katoppo, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,1998). Ketiga, buku yang berjudul Kerajaan Yang Sungsang, KaryaDonald B. Kraybill. Diterjemahkan oleh Ny. S.L. Tobing dan StephenSuleeman, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999). Keempat, buku yangberjudul The Purpose Driven Life, karya Rick Warren. Diterjemahkanoleh Paulus Adiwijaya, (Malang: Gandum Mas, 2008).
STUDI ANALISIS TENTANG AJARAN LAIN DALAM SURAT 1 TIMOTIUS 1:3 DAN IMPLIKASINYA BAGI ORANG PERCAYA MASA KINI Billi, Matius Mallo; Sukadana, Gusti Ngurah
Jurnal Penggerak Vol. 6 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62042/jtp.v6i2.100

Abstract

Surat 1 Timotius adalah dokumen penting yang ditulis oleh Rasul Paulus untuk memberikan panduan kepada Timotius dalam kepemimpinannya di jemaat Efesus. Salah satu isu utama yang dibahas dalam surat ini adalah peringatan Paulus mengenai ajaran-ajaran yang menyimpang dari kebenaran Injil. Dalam 1 Timotius 1:3, Paulus menekankan pentingnya menghentikan "ajaran lain" yang dapat merusak integritas doktrinal jemaat. Ajaran ini berpotensi menyesatkan anggota jemaat dari pengajaran yang sehat yang telah diajarkan oleh para rasul.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis ajaran lain dalam 1 Timotius 1:3 dan implikasinya bagi orang percaya masa kini. Metode ini mencakup analisis eksegesis terhadap teks, dengan fokus pada kata kunci dalam bahasa Yunani dan konteks historis serta teologis surat tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa istilah "ajaran lain" (????????????????) merujuk pada pengajaran yang secara fundamental berbeda dari doktrin yang diterima, dan berpotensi mengganggu pertumbuhan rohani jemaat.Aplikasi ajaran ini bagi gereja masa kini sangat relevan. Dalam konteks modern, tantangan ajaran sesat kini muncul dalam bentuk teologi populer dan relativisme moral, yang dapat membingungkan jemaat. Oleh karena itu, gereja perlu kembali kepada ajaran Alkitab dan memberikan bimbingan yang jelas untuk membantu jemaat memahami kebenaran.
TELAAH KRITIS SOTERIOLOGI KRISTEN PROGRESIF DALAM TERANG SURAT ROMA Sukadana, Gusti Ngurah; Kristian Sasmitha, I Gusti Bagus Herry
Jurnal Penggerak Vol. 7 No. 1 (2025): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62042/jtp.v7i1.110

Abstract

A critical study of Progressive Christian soteriology according to the Letter to the Romans as a theological framework has a different meaning. The Letter to the Romans emphasizes God's grace in salvation through faith in Christ, centered on His redemptive work on the cross, while Progressive Christianity is socially liberating. Through this analysis, it aims to provide a correct understanding according to Christian faith. This study uses a qualitative method through exposition of the main texts in the Letter to the Romans. The results of the study indicate that Progressive Christian soteriology makes an important contribution in raising issues of social justice and active involvement in the world, but there is a tendency to reduce the emphasis on sin, redemption, and personal faith, which are the core of Paul's teachings in Romans. The conclusion of this study is that although Progressive Christianity offers a relevant perspective in answering the needs of the times, the foundation of Paul's soteriology in the Letter to the Romans remains irreplaceable.
Spiritualitas Sebagai Resiliensi Dalam Krisis Pribadi Dan Sosial Sukadana, Gusti Ngurah
Proceeding National Conference of Christian Education and Theology Vol. 3 No. 2 (2025): Developing Christian Spirituality in the Digital Age
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Teologi Simpson Ungaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46445/nccet.v3i2.1112

Abstract

Studi ini mengkaji spiritualitas sebagai sumber vital ketahanan dalam menghadapi krisis pribadi dan sosial. Krisis pribadi seperti kehilangan, penyakit, atau pergumulan keluarga, dan krisis sosial seperti bencana alam, konflik, atau pandemi, seringkali menyebabkan tekanan psikologis dan emosional yang mendalam. Spiritualitas, yang dipahami sebagai pencarian manusia akan makna dan hubungan dengan diri sendiri, orang lain, alam, dan Tuhan, melampaui agama formal dan memberikan kekuatan batin di masa-masa sulit. Penelitian menyoroti bahwa praktik spiritual mengurangi stres, kecemasan, dan depresi sekaligus meningkatkan kemampuan koping dan kesejahteraan psikologis. Pada tingkat individu, spiritualitas memungkinkan orang untuk menemukan makna dalam penderitaan, mengembangkan penerimaan diri, dan mempertahankan harapan. Pada tingkat komunal, spiritualitas memupuk solidaritas, memperkuat ikatan sosial, dan berfungsi sebagai landasan moral bagi persatuan dan rekonsiliasi. Praktik-praktik seperti doa, meditasi, refleksi, pembacaan kitab suci, ibadah bersama, dan kelompok pendukung berfungsi sebagai strategi efektif untuk memelihara ketahanan. Pada akhirnya, spiritualitas bukan sekadar sumber daya pribadi, melainkan kekuatan kolektif yang memberdayakan individu dan komunitas untuk bertahan, beradaptasi, dan bahkan bertumbuh melalui krisis.
Teodisi Allah Sebagai Bantahan terhadap Hukum Retribusi Dalam Kitab Ayub Fransiska, Ni Nyoman; Sukadana, Gusti Ngurah; J, Johan
REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 3 No. 2 (2025): REI MAI: Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAKPN Sentani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69748/jrm.v3i2.419

Abstract

Penderitaan adalah aspek yang tidak dapat diprediksi dan tidak terhindarkan dalam kehidupan manusia, termasuk dalam kehidupan orang Kristen. Namun, interpretasi tentang penderitaan seringkali sangat bervariasi. Banyak tradisi agama memandang penderitaan sebagai konsekuensi dari dosa atau hukuman ilahi berdasarkan prinsip teologi retributif (hukum sebab-akibat), yang telah lama menjadi subjek perdebatan teologis. Indonesia pemahaman perspektif ini masih dominan, menciptakan kesenjangan pemahaman tentang penderitaan dalam konteks Kristen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep teodisi dan anti-teodisi dalam Kitab Ayub guna memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang penderitaan orang beriman. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan penelitian perpustakaan untuk menganalisis teodisi dalam Kitab Ayub. Metode ini berfokus pada interpretasi teks yang mendalam, yang memerlukan pemahaman komprehensif melalui analisis hermeneutik dan eksegesis Alkitab. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Allah mengizinkan penderitaan dan cobaan yang dialami oleh orang-orang beriman untuk tiga tujuan. Penderitaan itu untuk agar manusia mengakui kekuasaan-Nya, Kemurnian iman, dan dalam penderitaan harus tetap rendah hati untuk mengandalkan Tuhan. Maka disimpulkan bahwa teodisi dalam Kitab Ayub berfungsi sebagai argumen kontra terhadap teologi pembalasan, menunjukkan bahwa penderitaan tidak selalu merupakan hukuman atas dosa, tetapi dapat berfungsi sebagai disiplin ilahi, proses pembentukan iman, dan sarana untuk mengembangkan kerendahan hati di hadapan kedaulatan Allah.