Femas Akhmad Favian
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Citra Perempuan dalam Novel Perempuan-Perempuan Langit Karya Dean Joe Kalalo Femas Akhmad Favian; Jendriadi, Jendriadi; Linda Eka Pradita
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 4 (2025): Penulis dari 3 negara (Indonesia, Jerman dan Turki)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i4.7191

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur citra perempuan dalam novel Perempuan-Perempuan Langit karya Dean Joe Kalalo. Kritik sastra feminis perspektif Ruthven menjadi landasan penelitian ini. Metode penelitian kualitatif diterapkan secara deskriptif dalam penelitian ini. Data bersumber dari karya sastra berbentuk novel dengan judul Perempuan-Perempuan Langit karya Dean Joe Kalalo. Metode pengumpulan data berupa membaca seluruh isi novel dan teknik pengumpulan data berupa mencatat kutipan kalimat maupun paragraf dalam novel yang terindikasi citra perempuan. Terdapat tiga objek penelitian yang berkaitan dengan citra perempuan, yaitu citra fisik perempuan, citra psikis perempuan, dan citra sosial perempuan. Data dianalisis menggunakan analisis isi berupa mengumpulkan, mengkategorikan, mendeskripsikan, dan menyimpulkan hasil pendeskripsian data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh perempuan sangat mendominasi melebihi eksistensi laki-laki. Hal ini dibuktikan dengan salah satu tokoh perempuan, bernama Langit yang memiliki pemikiran layaknya orang dewasa di tubuh anak kecil. Selain itu, tokoh perempuan lain dalam novel merefleksikan fisik perempuan pada umumnya, seperti berambut panjang, menggunakan hijab, mengandung, dan melahirkan. Citra psikis ditunjukkan melalui tokoh Langit dengan sikap sopan santun yang tidak dimiliki oleh tokoh laki-laki dalam novel. Kepedulian dan rela menolong orang yang sedang kesulitan juga menjadi kepribadian Langit sebagai makhluk sosial.