Literasi digital yang inklusif bagi Forum Keluarga Difabel Pinilih di Kapanewon Sedayu masih menghadapi sejumlah tantangan. Permasalahan utama yang ditemukan terletak pada dua klaster, yaitu bidang pengetahuan dan bidang sosial. (1) Pengetahuan dan pemahaman mitra mengenai konsep, manfaat, dan praktik literasi digital yang aman dan kritis masih minim. (2) Rendahnya keterampilan kader dalam menyampaikan materi literasi digital, termasuk kurangnya rasa percaya diri ketika berperan sebagai fasilitator bagi kelompok difabel lainnya. Berdasarkan kondisi tersebut, program pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas literasi digital kader Forum Keluarga Difabel Pinilih melalui pendekatan edukatif dan partisipatif. Metode yang digunakan meliputi pelatihan kader literasi digital, fasilitasi media pendukung pembelajaran, serta pendampingan kegiatan sosialisasi literasi digital oleh para kader. Kegiatan diikuti oleh anggota forum keluarga pinilih, perwakilan dari empat kalurahan di Kapanewon Sedayu. Dari 15 peserta kemudian diambil 5 orang untuk menjadi kader yang siap menjadi peer mentor literasi digital. Materi pelatihan mencakup identifikasi dan pencegahan hoaks serta penipuan digital, serta teknik komunikasi efektif dalam menyampaikan materi literasi digital kepada masyarakat difabel. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan 5 kader tersebut sebesar 27,6% berdasarkan hasil pretest dan posttest. Selain itu, para peer mentor berhasil melaksanakan kegiatan lanjutan dengan menjadi fasilitator literasi digital bagi kelompok difabel lainnya di Kalurahan Argorejo dan Argosari. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berhasil memperkuat pemahaman literasi digital sekaligus meningkatkan keterampilan komunikasi kader Pinilih. Peningkatan tersebut menunjukkan keberhasilan program dalam membangun kemandirian kader difabel sebagai agen literasi digital yang inklusif dan berkelanjutan di wilayah Sedayu.