Nugraha, Mohamad Rafli
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Konsep Keluarga Berencana Dalam Prespektif Hadist Tentang Memperbanyak Keturunan Nugraha, Mohamad Rafli; Muhammad Ghifari; Khoirun Nidhom
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 3 (2025): Agustus
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i3.1241

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep Keluarga Berencana (KB) dalam perspektif hadits tentang memperbanyak keturunan. Pandangan masyarakat Islam terhadap KB yang dianggap bertentangan dengan ajaran agama yang menganut persepsi bahwa melaksanakan KB menunjukan keraguan terhadap rezeki Allah. Hal Ini menimbulkan dilema bagi masyarakat yang mayoritas beragama Islam dalam menerima program KB yang bertujuan mengatur kelahiran untuk kesejahteraan keluarga. Oleh sebab itu perlu adanya pemahaman yang mendalam dan integratif antara prinsip-prinsip agama dan tujuan program KB. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui teknik studi pustaka, yang melibatkan pengumpulan dan analisis dokumen-dokumen yang relevan seperti buku, jurnal, dan artikel ilmiah.Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan teknik analisis isi. Teknik ini melibatkan pengumpulan, verifikasi, dan penyajian data yang relevan dengan topik penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa konsep Keluarga Berencana (KB) dalam perspektif Islam memiliki dasar yang kuat dalam ajaran agama dan pandangan ulama. KB bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu, anak, dan keluarga melalui perencanaan dan pengaturan kelahiran. Islam mengizinkan pengaturan kelahiran melalui konsep "tanzhim an-nasl," yang memastikan kesehatan dan kesejahteraan keluarga tanpa melanggar prinsip syariah. Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang membahas coitus interruptus menunjukkan bahwa pengaturan kelahiran diperbolehkan dengan pemahaman bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT. Hal ini menunjukkan keseimbangan antara anjuran memperbanyak keturunan dan kebutuhan praktis untuk memastikan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan keluarga. Kesimpulannya, Islam mengajarkan pentingnya memiliki keturunan yang banyak tetapi juga memberikan ruang untuk pengaturan kelahiran demi tercapainya keluarga yang sejahtera dan masyarakat yang stabil. Prinsip-prinsip ini bertujuan menciptakan masyarakat kuat, stabil, dan sejahtera, di mana setiap anggota keluarga dapat berperan dalam pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan