Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RELEVANSI AYAT-AYAT KOSMOLOGI DALAM QS. AL-ANBIYA 30 DAN QS. FUSSILAT:11 DENGAN TEORI SAINS: STUDI ANALISIS KITAB MUKHTÂRÂT TAFSÎR AL-AYÂT AL-KAUNIYYAH KARYA ZAGHLUL AL-NAJJAR Ahmad Jamil; Khoirun Nidhom
AT-TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies Vol. 5 No. 02 (2024): AT–TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies
Publisher : LPPM Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51875/attaisir.v5i02.388

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penafsiran Zaghlul al-Najjar dalam kitab Mukhtârât Tafsîr al-Ayât al-Kauniyyah terkait ayat-ayat kosmologi, khususnya QS. Al-Anbiya: 30 dan QS. Fussilat: 11, serta mengkaji relevansinya dengan konsep ilmu pengetahuan modern, khususnya teori Big Bang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research), di mana data primer berupa kitab Mukhtârât Tafsîr al-Ayât al-Kauniyyah dan data sekunder berupa kitab-kitab tafsir klasik dan modern serta artikel yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Zaghlul al-Najjar menafsirkan QS. Al-Anbiya: 30 sebagai deskripsi awal penciptaan alam semesta dalam bentuk kesatuan padu (al-ratq) yang kemudian terpisah (al-fatq) melalui proses yang sejalan dengan teori Big Bang. QS. Fussilat: 11 menggambarkan fase lanjutan berupa periode asap (dukhan) yang paralel dengan temuan astrofisika modern tentang pembentukan elemen-elemen kosmik. Penafsiran ini menunjukkan adanya upaya harmonisasi antara teks Al-Qur'an dan ilmu pengetahuan modern. Kontribusi penelitian ini terletak pada penguatan hubungan antara agama dan sains dalam kajian tafsir, sekaligus memberikan perspektif baru tentang relevansi kosmologi Al-Qur'an dalam menjelaskan fenomena alam semesta.
ANALISIS AYAT JIHAD SURAT AL-BAQARAH: 190-192 DALAM PERSPEKTIF TAFSIR AL-JAMI' LI AHKAM AL-QUR'AN KARYA IMAM AL-QURTUBI Ahmad Jamil; Khoirun Nidhom
AT-TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies Vol. 6 No. 1 (2025): AT–TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies
Publisher : LPPM Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51875/attaisir.v6i1.719

Abstract

The concept of jihad has often sparked controversy, particularly when narrowly interpreted as religious justification for violence. In today's global context, jihad is frequently misunderstood and exploited by extremist groups to legitimize radical actions. This study aims to analyze the interpretation of jihad in Surah Al-Baqarah verses 190–192 based on the perspective of Imam Al-Qurtubi through his seminal work Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an. This research employs a qualitative-descriptive method using a library research approach. The findings reveal that Al-Qurtubi interprets jihad as a defensive effort against oppression and aggression, to be carried out justly, proportionally, and within the ethical boundaries of Islamic law. Warfare is prohibited in the Sacred Mosque (Masjid al-Haram) unless provoked, and hostility must cease when the aggressor withdraws. These interpretations underscore that jihad, in Al-Qurtubi’s view, is not an expansionist doctrine of violence but a pursuit of justice and peace. The relevance of this interpretation is significant in the modern era as it helps rectify misconceptions surrounding jihad and contributes to a narrative of Islam that upholds peace and human dignity. This study is significant for its contribution to strengthening the discourse of religious moderation through a contextual and contemporary reading of classical Islamic exegesis
Konsep Keluarga Berencana Dalam Prespektif Hadist Tentang Memperbanyak Keturunan Nugraha, Mohamad Rafli; Muhammad Ghifari; Khoirun Nidhom
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 3 (2025): Agustus
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i3.1241

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep Keluarga Berencana (KB) dalam perspektif hadits tentang memperbanyak keturunan. Pandangan masyarakat Islam terhadap KB yang dianggap bertentangan dengan ajaran agama yang menganut persepsi bahwa melaksanakan KB menunjukan keraguan terhadap rezeki Allah. Hal Ini menimbulkan dilema bagi masyarakat yang mayoritas beragama Islam dalam menerima program KB yang bertujuan mengatur kelahiran untuk kesejahteraan keluarga. Oleh sebab itu perlu adanya pemahaman yang mendalam dan integratif antara prinsip-prinsip agama dan tujuan program KB. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui teknik studi pustaka, yang melibatkan pengumpulan dan analisis dokumen-dokumen yang relevan seperti buku, jurnal, dan artikel ilmiah.Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan teknik analisis isi. Teknik ini melibatkan pengumpulan, verifikasi, dan penyajian data yang relevan dengan topik penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa konsep Keluarga Berencana (KB) dalam perspektif Islam memiliki dasar yang kuat dalam ajaran agama dan pandangan ulama. KB bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu, anak, dan keluarga melalui perencanaan dan pengaturan kelahiran. Islam mengizinkan pengaturan kelahiran melalui konsep "tanzhim an-nasl," yang memastikan kesehatan dan kesejahteraan keluarga tanpa melanggar prinsip syariah. Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang membahas coitus interruptus menunjukkan bahwa pengaturan kelahiran diperbolehkan dengan pemahaman bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT. Hal ini menunjukkan keseimbangan antara anjuran memperbanyak keturunan dan kebutuhan praktis untuk memastikan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan keluarga. Kesimpulannya, Islam mengajarkan pentingnya memiliki keturunan yang banyak tetapi juga memberikan ruang untuk pengaturan kelahiran demi tercapainya keluarga yang sejahtera dan masyarakat yang stabil. Prinsip-prinsip ini bertujuan menciptakan masyarakat kuat, stabil, dan sejahtera, di mana setiap anggota keluarga dapat berperan dalam pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan