Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ABCD di Desa Mandirejo dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian siswa kepada masyarakat melalui pengolahan sampah non-organik dengan metode ecobrik . Ecobrik merupakan teknik pemadatan sampah plastik bersih ke dalam botol bekas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan sederhana, furnitur, maupun produk kreatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif melalui studi lapangan di Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) Dusun Kebondalem, Desa Mandirejo, Kabupaten Tuban pada tanggal 14 Juli–15 Agustus 2025. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pelaksanaan program, sistem pengelolaan sampah non-organik di desa masih terbatas pada pemilahan dan penjualan plastik bernilai ekonomis. Melalui program ecobrik, mahasiswa KKN berhasil mengedukasi masyarakat mengenai pengolahan sampah plastik menjadi produk tepat guna, seperti spot foto di Wisata Silowo. Dampak yang diperoleh antara lain pengurangan sampah plastik yang dibuang atau dibuang sembarangan, peningkatan kesadaran masyarakat, serta dukungan terhadap pengembangan potensi pariwisata desa. Namun tantangan utama dalam penerapan ecobrik meliputi ketidakseragaman kualitas, proses yang padat karya, risiko jangka panjang pelepasan mikroplastik, potensi bahaya kebakaran, serta kendala kebersihan dan logistik. Dengan demikian, ecobrik dapat menjadi solusi alternatif ramah lingkungan sekaligus bernilai edukatif dan ekonomis, meskipun penerapannya memerlukan pengelolaan yang berkelanjutan serta standar teknis yang lebih ketat.