Ekosistem mangrove merupakan ekosistem dominan di wilayah pesisir sepanjang garis khatulistiwa (Adame dan Catherine, 2010). Ekosistem ini memiliki fungsi ekologis dan ekonomi yang krusial. Secara ekologis, ekosistem mangrove berfungsi sebagai tempat pemijahan dan tempat asuhan bagi berbagai biota perairan. Selanjutnya, serasah mangrove (berupa daun dan ranting) menjadi sumber makanan di lingkungan perairan setelah mengalami dekomposisi (Wantasen, 2013). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Januari sampai dengan 7 Februari 2023. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi mangrove jenis Rhizophora mucronata yang masih baik (rapat), sedang dan rusak di taman mangrove pantai Berbas, Kota Bontang. Pengambilan sampel mangrove dilakukan dengan metode survei dan metode kuadran dengan jarak pengukuran 10 m², 5 m² dan 1 m² pada tingkat pohon, tingkat sapring dan tingkat semai pohon. Jenis mangrove yang terdapat pada penelitian yaitu Rhizophora mucronata pada stasiun 1 ditemukan sebanyak 48 ind, stasiun 2 ditemukan sebanyak 35 ind dan pada stasiun 3 ditemukan sebanyak 37 ind. Dari hasil penelitian pada stasiun 1 merupakan kawasan yang cukup baik, dengan kondisi mangrove yang tumbuh baik dan dalam kondisi rapat dengan nilai kerapatan pada tingkat pohon yaitu 98,75%, tingkat anakan yaitu 1,21%, tingkat semai yaitu 0,02%. Pada stasiun 2 merupakan kawasan dengan pertumbuhan mangrove sedang atau jarang dan banyak terdapat tempat pembuangan sampah masyarakat dengan nilai kerapatan yaitu tingkat pohon yaitu 97,76%, tingkat anakan yaitu 2,19%, tingkat semai yaitu 0,03%. Sedangkan pada stasiun 3 banyak ditemukan areal mangrove yang mati, hal ini dikarenakan nilai kerapatannya yang cukup rendah dengan nilai kerapatan pada tingkat pohon yaitu 97,87%, tingkat anakan yaitu 2,09%, tingkat semai yaitu 0,02%.