Ahdila Umamiah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Strategi Pencegahan Demam Berdarah Dengue Dengan Edukasi Biopori Dan Spray Anti Nyamuk Pada Masyarakat Desa Mrawan, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember Siti Nurchayati; Risalatul Fawaiz; Umar Faroq; Siti Juliana; Ferdi Zakaria; Teguh Aqilah Ramadani; Ana Aliyatul Himmah; Siska Amelia Magfiroh; Achmad Chalimul Janan; Nuzulul Atikah Murofidah; Ahdila Umamiah; Exlima Ramadani
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 11 (2025): Menulis - November
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i11.723

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus demam berdarah yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD berpotensi menimbulkan komplikasi serius berupa pendarahan hingga syok yang dapat berakhir pada kematian. Di Desa Mrawan, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, tingginya kasus DBD dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang mendukung perkembangan nyamuk vektor tersebut. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember kelompok 77 menjalankan program kerja dengan fokus utama pada sosialisasi pencegahan DBD, pembuatan spray anti nyamuk berbahan alami dari tanaman serai, serta pembuatan lubang biopori untuk mengurangi penyimpanan udara. Metode yang diterapkan meliputi penyuluhan edukatif kepada masyarakat, pelatihan praktis pembuatan semprotan anti nyamuk, dan pembuatan biopori sebagai resapan udara sekaligus media penguraian limbah organik menjadi pupuk alami. Hasil pelaksanaan program menunjukkan peningkatan pemahaman masyarakat sebesar 75%, penurunan konsentrasi udara hingga 60%, serta tingginya partisipasi warga dalam pembuatan biopori dan spray. Program ini diharapkan dapat mengurangi risiko penularan DBD secara efektif melalui pendekatan ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Temuan ini menjadi model pencegahan berbasis komunitas yang berkelanjutan dan dapat direplikasi di daerah endemik lain.