Kesehatan jiwa adalah komponen penting dalam pembentukan individu yang sehat secara keseluruhan, khususnya bagi siswa yang menghadapi tekanan akademik dan sosial sehari-hari. Masalah kesehatan jiwa di kalangan remaja dapat menghambat proses belajar dan perkembangan mereka. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan penanganan masalah kesehatan jiwa di lingkungan sekolah. Program UKS Jiwa di Kabupaten Malang bertujuan untuk memberdayakan guru dan siswa dalam mendeteksi dan menangani masalah kesehatan jiwa di sekolah. Program UKS Jiwa ini menggunakan metode pelaksanaan yang meliputi sosialisasi, Program UKS Jiwa, dan pendampingan IPTEK. Partisipan terdiri dari 7 orang guru dan 20 siswa dari kelas 7 dan 8 di Kabupaten Malang. Pengetahuan dan keterampilan diukur sebelum dan sesudah program. Gangguan mental emosional dinilai menggunakan instrumen PSC-17, sementara perilaku self-harm dan bullying dinilai menggunakan instrumen SHI dan Bullying. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan kesehatan jiwa dan manajemen stres di kalangan guru dan kader UKS Jiwa setelah program. Selain itu, terdapat penurunan pada gangguan mental emosional, perilaku self-harm, dan bullying di kalangan siswa. Data menunjukkan bahwa gangguan internalisasi, atensi, dan eksternalisasi menurun, sementara kesehatan mental siswa meningkat. Program UKS Jiwa terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kesehatan jiwa serta manajemen stres di kalangan guru dan siswa. Program ini juga berhasil mengurangi gangguan mental emosional, perilaku self-harm, dan bullying, sehingga menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat dan aman bagi siswa.