Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas terapi self-help group dalam mengurangi gejala eksternalisasi pada remaja Pramudianingtias, Ajeng; Arfianto, Muhammad Ari; Salsa, Sefira Khoirotus; Sari, Amelia Wulan; Purbaningrum, Setia; Utomo, Rafika Azzahra Salsabila; Rahayu, Nanda Putri
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 7 (2025): Volume 19 Nomor 7
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i7.1043

Abstract

Background: Mental health issues have become a serious concern worldwide, especially mental health issues among adolescents. This study aims to determine the effect of Self-help Groups (SHGs) on symptoms of externalizing disorders in adolescents. Purpose: To analyze the effect of Self-help Group therapy on symptoms of externalizing disorders in adolescents Method: This quantitative study used a one-group pre-post-test method and was conducted from April to August 2024 at Junior High School X in Malang Regency, East Java. The sampling technique used total sampling with a sample size of 76 respondents. The independent variable in this study was Self-Help Group therapy, while the dependent variable was the reduction in externalizing symptoms. Data analysis used univariate data in the form of frequency distributions and bivariate data using the Wilcoxon test. Results: Statistical tests showed p = 0.005 (< 0.05), so it can be concluded that SHG therapy has a significant effect on reducing externalization symptoms in adolescents. Conclusion: The effects of SHG provided and carried out directly by selected and trained cadres can reduce externalization symptoms in schools. The reduction in externalization symptoms in this study is in line with social learning theory, where the atmosphere, environment, conditions, and learning behavior can influence a person's behavior with definition.   Keywords: Adolescents; Effectiveness; Externalization Symptoms; Self-Help Group (SHG).   Pendahuluan: Masalah kesehatan mental telah menjadi masalah yang cukup memprihatinkan di seluruh dunia, terutama masalah kesehatan mental pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Self-help Group (SHG) terhadap gejala gangguan eksternalisasi pada remaja. Tujuan: Untuk menganalisis efek terapi self-help group terhadap gejala gangguan eksternalisasi pada remaja Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan metode pre-post-test one group, dilaksanakan pada April-Agustus 2024 di SMP X di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 76 responden. Variabel independen dalam penelitian ini adalah terapi Self-help Group, sedangkan variabel dependen adalah penurunan gejala eksternalisasi. Analisis data yang digunakan univariate dalam bentuk distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan Wilcoxon test. Hasil: Uji statistik menunjukkan p = 0.005 (< 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi SHG berpengaruh signifikan terhadap penurunan gejala eksternalisasi pada remaja. Simpulan: Efek SHG yang diberikan dan dilakukan secara langsung oleh kader yang telah dipilih dan dilatih dapat mengurangi gejala eksternalisasi di sekolah. Penurunan gejala eksternalisasi dalam penelitian sejalan dengan teori pembelajaran sosial, di mana suasana, lingkungan, kondisi dan perilaku belajar dapat mempengaruhi perilaku seseorang dengan definisi. Kata Kunci: Efektivitas; Gejala Eksternalisasi; Remaja; Self-Help Group (SHG).
Program UKS Jiwa Sebagai Pemberdayaan Guru dan Siswa Dalam Penanganan Masalah Kesehatan Jiwa di Sekolah Kabupaten Malang Arfianto, Muhammad Ari; Ibad, Muhammad Rosyidul; Widowati, Sri; Pramudia, Ajeng; Sari, Amelia Wulan; Salsa, Sefira Khiorotus; Purbaningrum, Setia; Utomo, Rafika Azzahra Salsabila; Aryani, Hening Ryan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 2 (2025): Bulan November
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i2.706

Abstract

Kesehatan jiwa adalah komponen penting dalam pembentukan individu yang sehat secara keseluruhan, khususnya bagi siswa yang menghadapi tekanan akademik dan sosial sehari-hari. Masalah kesehatan jiwa di kalangan remaja dapat menghambat proses belajar dan perkembangan mereka. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan penanganan masalah kesehatan jiwa di lingkungan sekolah. Program UKS Jiwa di Kabupaten Malang bertujuan untuk memberdayakan guru dan siswa dalam mendeteksi dan menangani masalah kesehatan jiwa di sekolah. Program UKS Jiwa ini menggunakan metode pelaksanaan yang meliputi sosialisasi, Program UKS Jiwa, dan pendampingan IPTEK. Partisipan terdiri dari 7 orang guru dan 20 siswa dari kelas 7 dan 8 di Kabupaten Malang. Pengetahuan dan keterampilan diukur sebelum dan sesudah program. Gangguan mental emosional dinilai menggunakan instrumen PSC-17, sementara perilaku self-harm dan bullying dinilai menggunakan instrumen SHI dan Bullying. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan kesehatan jiwa dan manajemen stres di kalangan guru dan kader UKS Jiwa setelah program. Selain itu, terdapat penurunan pada gangguan mental emosional, perilaku self-harm, dan bullying di kalangan siswa. Data menunjukkan bahwa gangguan internalisasi, atensi, dan eksternalisasi menurun, sementara kesehatan mental siswa meningkat. Program UKS Jiwa terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kesehatan jiwa serta manajemen stres di kalangan guru dan siswa. Program ini juga berhasil mengurangi gangguan mental emosional, perilaku self-harm, dan bullying, sehingga menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat dan aman bagi siswa.