Aldi Musrian
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

REKONSTRUKSI DESAIN PEMBELAJARAN REKONSTRUKSI DESAIN PEMBELAJARAN AL-QUR'AN METODE UMMI: ANALISIS LANGKAH-LANGKAH METODOLOGIS DALAM PERSPEKTIF KONSEP TARTIL DAN TA'LIM NABAWI Iskandar, Andri Ishak; Aldi Musrian; Selamet
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 04 (2025): Volume 10 No. 04 Desember 2025 Build
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i04.35921

Abstract

Pendidikan Al-Qur'an menuntut kualitas bacaan (tahsin) yang tinggi (Tartīl, QS. Al-Muzzammil: 4), sementara kebutuhan akan metode pembelajaran massal yang efektif melahirkan Metode Ummi. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan merekonstruksi koherensi langkah-langkah metodologis Metode Ummi dengan prinsip Tartīl dan model pengajaran Nabi Muhammad (Ta'līm Nabawi). Penelitian ini merupakan Kajian Kepustakaan (Library Research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif analitis. Data dianalisis menggunakan Analisis Isi Kualitatif terhadap Buku Pedoman Ummi, Al-Qur'an, dan Kutub As-Sunnah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain pembelajaran Ummi yang dibangun di atas tiga pilar (Mutu Metode, Mutu Guru, dan Mutu Sistem) sepenuhnya berkoherensi dengan landasan teologi pedagogis Islam. Mutu Metode yang menerapkan talaqqi-musyafahah secara bertahap (tadarruj) adalah implementasi otentik perintah Tartīl untuk menuntaskan hak-hak huruf. Prinsip "mudah dan menyenangkan" (joyful learning) dalam metode ini merupakan representasi nyata dari prinsip Taysīr (kemudahan) dalam Ta'līm Nabawi (HR. Bukhari no. 69). Selanjutnya, Mutu Guru (melalui sertifikasi) dan Mutu Sistem (melalui Munaqasyah) mencerminkan tuntutan Itqān (ketuntasan) dan Muhāsabah (akuntabilitas) keilmuan, yang merupakan ciri khas Ta'līm Nabawi. Kesimpulannya, Metode Ummi tidak hanya efektif secara hasil, tetapi juga memiliki justifikasi syar'i yang kuat. Disarankan adanya penguatan aspek Tarbiyah dan Tadabbur serta studi longitudinal mengenai daya tahan Itqān lulusan.