Urbanisasi menjadi fenomena yang terus meningkat di Kota Medan dan berkontribusi pada berkembangnya kawasan permukiman kumuh, termasuk di Jalan Ampera Raya, Medan Timur. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi asal daerah penduduk yang melakukan urbanisasi ke kawasan tersebut, (2) menganalisis distribusi asal daerah penduduk, dan (3) mengetahui faktor-faktor pendorong urbanisasi menuju kawasan permukiman kumuh Jalan Ampera Raya. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui wawancara terhadap 40 responden pendatang yang menetap di kawasan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas penduduk pendatang berasal dari Sumatera Utara (67,5%), diikuti oleh pendatang dari provinsi lain di Pulau Sumatera (25%), serta pendatang dari luar Pulau Sumatera, yaitu Pulau Jawa (7,5%). Distribusi asal daerah menunjukkan pola dominasi migrasi lokal dengan penyebaran terbesar dari kabupaten sekitar Danau Toba dan pantai timur Sumatera Utara, seperti Samosir, Tapanuli Utara, Dairi, Batu Bara, dan Nias. Faktor pendorong urbanisasi yang paling dominan adalah faktor ekonomi dan pekerjaan (52,5%), diikuti motivasi perbaikan hidup dan akses lahan (20%), kebutuhan pendidikan anak (10%), serta alasan lain seperti mengikuti keluarga dan perubahan kondisi rumah sebelumnya. Hasil penelitian menegaskan bahwa rendahnya biaya hidup, akses wilayah, peluang kerja informal, dan jaringan sosial menjadi daya tarik utama kawasan ini bagi penduduk miskin desa maupun kota kecil. Temuan ini memberikan gambaran mengenai dinamika urbanisasi mikro di Kota Medan dan dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam penataan kawasan kumuh berbasis kebijakan sosial-ekonomi