Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aktifitas Antibakteri Buah Makasar (Brucea javanica) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Alfan Tammi
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 2 No. 2 (2015): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri Staphylococcus sp. merupakan sebagian dari flora normal pada kulit manusia, saluran pernafasan dan pada pencernaan manusia. Bakteri ini juga terdapat di udara dan lingkungan. Patogenesisnya adalah efek gabungan dari metabolit yang dihasilkannya. Bakteri paling patogen dari Staphylococcus sp. adalah Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus bersifat infasif, penyebab hemolisis, menghasilkan koagulase, mencairkan gelatin, membentuk pigmen kuning emas dan meragi manitol. Bakteri ini dapat menyebabkan sistitis, pielitis, meningitis, septikemia, endokarditis, osteomielitis, dan lain-lain. Secara empiris buah makasar memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah sebagai antibakteri. Sifat Antibakteri buah makasar berasal dari Antimicrobial Peptides (AMPs) yang terdapat pada buah makasar. AMPs yang telah diketahui adalah brucin, tanin, saponin,alkaloid, flavonoid, dan terpenoid. [J Agromed Unila 2015; 2(2):99-103]Kata kunci: buah makasar, staphylococcus aureus
Potensi Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum [Wight.] Walp.) sebagai Antibakteri terhadap Staphylococcus aureus secara In Vitro Alfan Tammi; Ety Apriliana; Tri Umiana Soleha; M. Ricky Ramadhian
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 5 No. 02 (2018): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Staphylococcus aureus dapat menyebabkan penyakit pada manusia seperti sistitis, pielitis, meningitis, septikemia, endokarditis, osteomielitis, dan lain-lain. Daun salam mempunyai zat aktif dengan efek antibakteri yaitu tanin, flavonoid, minyak atsiri, dan alkaloid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi daya hambat yang dihasilkan ekstrak daun salam terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan metode difusi cakram kirby bauer. Sampel penelitian ini adalah Staphylococcus aureus. Kadar ekstrak daun salam yaitu: 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Daya hambat diperoleh berdasarkan pengukuran zona hambat yang terbentuk di sekitar kertas cakram menggunakan jangka sorong. Ekstrak daun salam menghasilkan zona hambat untuk Staphylococcus aureus pada konsentrasi 20% (18,75 mm); 40% (20 mm); 60% (20 mm); 80% (20,25 mm); 100% (22,75 mm). Ekstrak daun salam dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan meningkat sebanding peningkatan konsentrasi.Kata kunci: ekstrak daun salam, Staphylococcus aureus.